{“@context”: “https:\/\/schema.org”, “@type”: “VideoObject”, “name”: “Metro.co.uk”, “duration”: “T37S”, “thumbnailUrl” :”https:\/\/i.dailymail .co.uk\/1s\/2024\/12\/04\/19\/92801983-0-image-m-216_1733341197478.jpg”,”uploadDate”:”2024-12-04T19:39:27+0000 “,”description”:”Pemerintahan Prancis runtuh setelah perdana menteri digulingkan karena sensor pilih.”,”contentUrl”:”https:\/\/videos.metro.co.uk\/video\/met\/2024\/12\/04\/2800255267912106880\/480x270_MP4_2800255267912106880.mp4″,”tinggi” :270,”lebar”:480}
Untuk melihat video ini, aktifkan JavaScript dan pertimbangkan untuk meningkatkan versi ke browser web yang mendukung video HTML5.
-Advertisement-.
Michel Barnier, Perdana Menteri Perancis, digulingkan dari pemerintahan setelah mosi tidak percaya.
Ini adalah pertama kalinya pemerintah Perancis gagal dalam mosi tidak percaya sejak tahun 1962.
Hal ini menjerumuskan kekuatan ekonomi kedua Uni Eropa tersebut ke dalam kekacauan politik.
Barnier digulingkan setelah partai-partai sayap kiri dan kanan bersatu memberikan suara mendukung mosi tidak percaya.
Mosi tidak percaya disetujui dengan 331 suara dan diperlukan 288 suara agar mosi tersebut dapat disahkan.
Anggota parlemen tidak dapat memberikan suara menentang dan hanya dapat memilih atau abstain.
Perkembangan terakhir ini terjadi hanya beberapa minggu sebelum Donald Trump menjadi presiden Amerika Serikat dan ketika Jerman bergulat dengan runtuhnya pemerintahan koalisi.
Negara ini terjerumus ke dalam kekacauan politik musim panas ini ketika Presiden Emmanuel Macron mengadakan pemilihan umum yang mengejutkan.
Baik kelompok sayap kiri maupun sayap kanan menghukum Barnier karena memilih menggunakan kekuasaan konstitusional khususnya untuk menerapkan sebagian anggaran yang tidak populer.
Langkah tersebut kontroversial karena berupaya memberikan penghematan sebesar 60 miliar euro untuk mengurangi defisit, melalui Parlemen tanpa pemungutan suara akhir.
Marine Le Pen mengatakan jatuhnya pemerintahan adalah “satu-satunya cara yang diberikan Konstitusi kepada kita untuk melindungi Perancis dari anggaran yang berbahaya, tidak adil dan menghukum.”
Apakah kamu punya cerita? Hubungi tim berita kami dengan mengirim email kepada kami di webnews@metro.co.uk. Atau Anda dapat mengirimkan video dan foto Anda di sini.
Untuk lebih banyak cerita seperti ini, lihat kamihalaman berita.
Ikuti Metro.co.uk di Twitter dan Facebook untuk update terkini. Sekarang Anda juga dapat menerima artikel dari Metro.co.uk langsung ke perangkat Anda. Daftar untuk menerima peringatan push harian kami di sini.