- Charles Hoskinson dari Cardano mengusulkan jaringan Cardano sebagai alternatif Solana dan mengklaim bahwa kehadiran Leios dan Hydra dapat meningkatkan skalabilitas tanpa gangguan.
- Pernyataannya muncul setelah CEO Coinbase mengisyaratkan bahwa infrastruktur saat ini gagal memenuhi permintaan yang terus meningkat.
Peluncuran koin resmi Trump (TRUMP) dan koin Melania Meme di Solana baru-baru ini telah membuat jaringan menghadapi rintangan, memicu kritik dan kekhawatiran di kalangan pengguna mata uang kripto. Seperti dilansir CNF, Trump sendiri mencatat volume perdagangan sebesar $52 miliar, sementara volume perdagangan Melania mencapai $3,77 miliar pada saat berita ini dimuat.
Mengomentari hal ini, Charles Hoskinson, salah satu pendiri Cardano, mengonfirmasi bahwa blockchain Cardano dapat menangani volume penyimpanan lebih baik daripada Solana. Menurutnya, lonjakan tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dapat ditangani tanpa gangguan, berkat Leo dan Hydra.
Karena itulah Leios dan Hydra dikembangkan. Peningkatan tersebut dapat ditangani secara normal dan tanpa gangguan atau biaya tambahan.
Leios adalah salah satu usulan peningkatan yang diharapkan dapat meningkatkan throughput jaringan Cardano secara signifikan. Menurut Hoskinson, penerapan penuh akan meningkatkan kecepatan transaksi, mengungguli jaringan Solana tanpa mengorbankan desentralisasi.
Melalui analisis postingan blog sebelumnya, CNF menemukan bahwa protokol Ouroboros Leios mencapai tujuannya dengan memisahkan validasi transaksi dari pembuatan blok baru. Hal ini mempermudah penyediaan Validator Input.
Hydra, yang diharapkan dapat mendorong Cardano melampaui Solana, juga dikatakan sebagai protokol penskalaan yang dapat diintegrasikan oleh aplikasi terdesentralisasi (DApps) dan rantai Layer 2. Saat ini, Hydra sedang digunakan dalam uji coba game Doom yang diluncurkan pada Desember 2024 untuk menguji kemampuannya. Seperti diberitakan CNF sebelumnya, Hydra telah mencapai 1 juta transaksi per detik (TPS). Sementara itu, Hoskinson mengisyaratkan bahwa protokol ini akan segera diintegrasikan ke dalam aplikasi dunia nyata.
Masalah Skalabilitas Solana (SOL).
Sebelum catatan Hoskinson, CEO Coinbase Brian Armstrong memposting untuk memberi tahu pengguna bahwa tim sedang berupaya untuk meningkatkan infrastruktur Solana untuk memenuhi permintaan yang berkembang pesat. Selain itu, CEO Polygon Labs Marc Boiron menyebutkan masalah dengan transaksi Moonpay dan Jupiter saat mencoba membeli koin meme Melania Trump.
Jangan pernah menggunakan Solana lagi.
Ini sudah 10 kali lebih tinggi pada Melania tetapi semuanya rusak.
-Tidak ada transfer yang dapat dilakukan dari Coinbase ke Solana.
-Tidak ada transfer USDC yang dapat dilakukan melalui Jupiter menggunakan CCTP.
-Tidak ada pembelian SOL yang dapat dilakukan melalui Moonpay atau Coinbase.
– Tidak ada Jupiter… — Degen, CEO Polygon Labs (※,※) (@0xMarcB) 20 Januari 2025
Pada tanggal 6 Januari, sebuah proposal yang diberi nama “SIMD-215” diajukan untuk mengatasi masalah skalabilitas Solana. Dalam proposal tersebut, “fungsi hash monolitik berbasis jaringan” juga diperkenalkan untuk mengubah cara blockchain memantau akun pengguna.
Menurut laporan tersebut, peningkatan ini akan menskalakan Solana ke miliaran akun dan memperhitungkan “sharding semua akun” dalam ruang dan waktu praktis. Mengomentari hal ini, Anatoly Yakovenko, salah satu pendiri Solana Labs, mengungkapkan bahwa metode pembuktian akun baru saat ini relatif mahal.
Soalnya sederhana saja, membuat akun baru seharusnya membuat akun baru. Artinya, akun baru harus membuktikan bahwa akun tersebut baru dalam beberapa hal. Hal ini sepele jika runtime memiliki indeks global lengkap dari semua akun. Namun metode pembuktian akun baru seperti ini memerlukan biaya yang mahal, karena setiap node harus memiliki indeks lengkap dari semua akun saat runtime.
Sementara itu, SOL berhasil mencapai level tertinggi baru sepanjang masa di $294 sebelum mundur ke level saat ini $260, menurut laporan CNF.
[mcrypto id=”126000″]