Peringati Hardiknas, Relawan Pendidikan Gelar Musyawarah di Pesantren Jati Diri Bangsa Kediri

KEDIRI, IDEA JATIM – Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), puluhan relawan pendidikan yang tergabung dalam Perkumpulan Instruktur Pegiat Jati Diri Bangsa (Pipjatbang) Jawa Timur menggelar musyawarah besar di Pesantren Jati Diri Bangsa Indonesia Merajut Perdamaian Nusantara. Acara berlangsung di Situs Persada Sukarno, Ndalem Pojok, Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pada Kamis hingga Jumat (1–2 Mei 2025).

Musyawarah ini bertujuan untuk membahas pentingnya pendidikan kebangsaan yang dinilai masih belum terlaksana secara optimal. Ketua Pipjatbang Jawa Timur, Udang Listianto, S.Pd., menegaskan bahwa pendidikan, khususnya pendidikan kebangsaan, merupakan hal yang sangat fundamental.

-Advertisement-.


“Bagi kami, pendidikan bukan hanya penting, tapi maha penting. Semua kebaikan, kemajuan, dan masa depan bangsa ini berakar pada pendidikan. Namun, pendidikan kebangsaan masih belum tersentuh secara maksimal. Padahal, seperti pesan Bapak Pendidikan kita, Ki Hajar Dewantara, pendidikan harus bernafaskan kebangsaan. Tanpa itu, jangan heran jika generasi muda malah berbalik memusuhi bangsanya sendiri,” ujar Udang, yang juga mengungkapkan bahwa Pipjatbang kini telah berdiri di sejumlah provinsi di Indonesia.

Pemilihan lokasi musyawarah di Pesantren Jati Diri Bangsa bukan tanpa alasan. “Kami memilih tempat ini karena sesuai dengan semangat perjuangan kami. Dan bertepatan pula dengan momentum Hardiknas,” lanjut Udang, yang juga merupakan guru SMP di Mojokerto.

Pada malam harinya, kegiatan dilanjutkan dengan doa bersama dan tasyakuran Hardiknas, serta peluncuran program “Gerakan Cinta Tanah Air Indonesia untuk Generasi Alfa”, yang ditujukan kepada anak-anak usia sekolah dasar.

Ketua Pesantren Jati Diri Bangsa Indonesia Merajut Perdamaian Nusantara, R.M. Suhardono, menyambut baik langkah para relawan ini.

“Jika pendidikan kebangsaan ini dijalankan dengan sungguh-sungguh, sabar, dan ikhlas, saya yakin akan berhasil. Apalagi jika yang bergerak adalah para relawan yang bekerja tanpa pamrih, tanpa orientasi profit atau kepentingan tertentu. Insya Allah, Tuhan akan meridhoi. Saat ini, yang kita butuhkan adalah keteladanan nyata, bukan sekadar wacana,” ujarnya.

Pipjatbang merupakan wadah bagi para relawan yang menyatakan komitmennya untuk mencintai tanah air, bangsa, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Siapa pun warga negara Indonesia bisa bergabung, asalkan memiliki jiwa cinta tanah air yang tulus. Namun, wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan jati diri bangsa serta melalui uji kompetensi,” jelas R. Kushartono, Sekjen Pipjatbang Pusat.

Sejumlah tokoh nasional tercatat sebagai penasihat dalam organisasi ini, di antaranya sejarawan Prof. Anhar Gonggong, Prof. Dr. Meutia Farida Swasono (putri Proklamator Mohammad Hatta), dan Brigjen Pol (Purn.) Langgeng Purnomo selaku Ketua Dewan Pengarah. (**)

Editor: Danu S

-Advertisement-.

IDJ