SURABAYA, IDEA JATIM – Dunia esport kini tak lagi sekadar soal hiburan atau kompetisi profesional. Perkembangannya yang pesat telah melahirkan ekosistem digital baru yang mulai merambah sektor pendidikan. Dari pelatihan kerja sama tim, strategi berpikir, hingga pengenalan teknologi, esport perlahan menjadi sarana belajar yang potensial, jika dikelola secara sehat dan tepat sasaran.
Melihat peluang tersebut, Moonton Games, pengembang gim Mobile Legends: Bang Bang (MLBB), meluncurkan program baru bertajuk MLBB Teacher Ambassador di Surabaya. Program itu menyasar para guru di jenjang SD, SMP, dan SMA/sederajat untuk memanfaatkan gim sebagai media edukatif di lingkungan sekolah.
Membentuk Duta Digital di Sekolah
-Advertisement-.
Berbeda dari pendekatan sebelumnya yang menyasar siswa, MLBB <>Teacher Ambassador> berfokus pada pemberdayaan guru. Melalui pelatihan dan pendampingan, para pendidik diajak menjadi agen perubahan digital yang mampu memfasilitasi kegiatan bermain gim secara sehat dan membangun.
Kehadiran program tersebut disambut positif oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak. Emil mengatakan bahwa pendidikan saat ini harus adaptif dengan perkembangan zaman, tidak terkecuali terhadap potensi di balik dunia digital dan esport.
“Saya optimistis, jika para guru diberikan pemahaman dan pelatihan yang cukup, mereka bisa menjadi agen penting dalam memanfaatkan teknologi dan hiburan digital secara positif di lingkungan sekolah,” ucap Emil, Kamis (15/5/2025).
Pelatihan untuk Guru dari 400 Sekolah
Selama bulan Mei 2025, Moonton akan menyelenggarakan serangkaian seminar dan pelatihan bagi ratusan guru dari 400 sekolah di Surabaya. Mereka akan mendapatkan materi seputar:
- Panduan teknis dan modul Mabar Sehat (main bareng sehat)
- Pemanfaatan MLBB sebagai alat bantu belajar
- Pengenalan konsep esport dan etika digital
- Proses pendaftaran resmi menjadi MLBB Teacher Ambassador
Erina Tan, Kepala Bidang Pengembangan Ekosistem Gim Moonton Games menjelaskan, pelatihan itu dirancang sebagai bekal jangka panjang agar guru dapat menyelenggarakan kegiatan seperti <>ekstrakurikuler, class meeting, friendly match, watch party> turnamen MLBB, hingga diskusi tematik seputar esport.
“Tujuan jangka pendek kami adalah menanamkan nilai-nilai sportivitas dan kompetensi sejak dini melalui media yang disukai pelajar, yakni gim,” kata Erina.
“Kami ingin membuka jalur prestasi di dunia esport, lengkap dengan sertifikasi resmi, agar siswa yang berprestasi bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” imbuhnya.
Surabaya Jadi Kota Pionir
Mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Tri Endang Kustianingsih merasa bahwa gim di era modern sangat bisa ditambahkan ke dalam bagian kurikulum jika disampaikan secara bijak.
“Targetnya mungkin tahun ajaran baru, karena guru-guru kan sudah dilatih, supaya juga bisa membuat sebuah strategi pembelajaran yang baru. Sehingga di dalamnya juga harus tahu ada pembelajarannya edukatif, game-game edukatif seperti apa, yang nanti akan ditekankan kepada guru-guru, ke anak-anak kita,” ucap Tri.
Senada dengan Tri Endang, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi juga menyambut positif peluncuran program MLBB Teacher Ambassador, terlebih Kota Pahlawan terpilih untuk menjadi kota pertama yang mengimplementasikan integrasi gim ke ekosistem pendidikan formal.
“Selama ini kita hanya tahu main gim itu tidak mendidik. Namun program ini bisa mendorong kualitas pendidikan dan membuka peluang karier baru di dunia Esports,” ujar Eri.
Ia berharap bahwa dengan pengelolaan yang lebih baik, gim yang populer di kalangan remaja bisa menjadi jembatan dalam hal pengenalan teknologi, menyelesaikan masalah, hingga menyalurkan bakat mereka di bidang profesional yang belum banyak dikenali dunia pendidikan.
Program tersebut tidak berhenti di pelatihan. MLBB Teacher Ambassador diharapkan menjadi bagian dari transformasi pendidikan digital di Indonesia, menggabungkan teknologi, hiburan, dan pembelajaran dalam satu ruang yang positif dan konstruktif. (*)