SURABAYA, IDEA JATIM – Board game telah lama menjadi bagian dari permainan interaktif yang digemari di seluruh dunia. Dari Monopoli yang mengajarkan strategi keuangan hingga Catan yang mengasah kemampuan berpikir taktis, board game bukan sekadar hiburan, tetapi juga alat edukasi yang efektif.Â
Seiring berkembangnya zaman, inovasi dalam dunia board game semakin beragam, bahkan mengintegrasikan teknologi modern untuk pengalaman bermain yang lebih menarik.
Berangkat dari semangat tersebut, tiga mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Dinamika (Undika) menciptakan BhinekaCo, sebuah board game futuristik yang tidak hanya menghibur tetapi juga mengedukasi anak-anak tentang kekayaan budaya Indonesia.Â
-Advertisement-.
Permainan ini dikembangkan oleh Tegar Prasetiyo, Haekal Rahmami Loka Jaya, dan Mochammad Rizki Ramadhan dengan konsep yang unik dan inovatif.
Mengenal BhinekaCo
BhinekaCo mengadopsi mekanisme permainan seperti Stacko, tetapi dengan sentuhan budaya yang khas. Karakter-karakter dalam permainan ini berbentuk manusia dengan tangan menyamping dan ke atas, mengenakan pakaian adat dari 32 suku di Indonesia.
Setiap karakter dibalut dengan stiker laminasi doff yang menampilkan keunikan masing-masing suku, membuatnya menjadi alat pembelajaran yang menarik bagi anak-anak.
Menurut Tegar, perwakilan dari tim pengembang, tujuan utama pembuatan BhinekaCo adalah untuk mengenalkan keberagaman budaya Nusantara kepada anak-anak sekolah dasar melalui permainan interaktif.
“Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, dan kami ingin menciptakan media pembelajaran yang menyenangkan sekaligus edukatif bagi anak-anak,” ujar Tegar, Sabtu (22/2/2025).
Haekal menambahkan bahwa permainan ini diharapkan dapat membangun rasa cinta terhadap budaya lokal.Â
“Kami ingin anak-anak merasa bangga dengan keberagaman budaya yang kita miliki. Dengan BhinekaCo, mereka bisa belajar sambil bermain,” katanya.
Desain Ramah Anak dan Inovasi Teknologi
Selain menampilkan budaya Nusantara, BhinekaCo juga dirancang dengan mempertimbangkan aspek keselamatan dan kenyamanan anak-anak.
Warna-warna cerah digunakan untuk menarik perhatian, sementara material permainan dibuat dari plastik yang aman jika tergigit.
Untuk kemasan, tim pengembang menggunakan hardbox berbahan karton tebal yang dirakit sendiri agar lebih kokoh dan tahan lama.
Tak hanya berhenti di situ, unsur futuristik turut disematkan dalam permainan ini melalui teknologi Augmented Reality (AR). Dengan fitur AR, pemain dapat memperoleh informasi tambahan mengenai pakaian adat yang dikenakan oleh karakter dalam permainan.
Teknologi ini diharapkan mampu meningkatkan pengalaman bermain serta memperkaya wawasan anak-anak tentang kebudayaan Indonesia dengan cara yang lebih interaktif dan modern.
“Teknologi AR akan membuat anak-anak lebih tertarik karena mereka bisa melihat karakter dalam bentuk digital. Ini adalah salah satu cara kami menggabungkan edukasi dengan teknologi masa kini,” tambah Haekal.
Perpaduan Tradisi dan Teknologi
Inovasi dalam dunia board game semakin berkembang, dan BhinekaCo menjadi bukti bagaimana unsur tradisional bisa dipadukan dengan teknologi modern untuk menciptakan pengalaman bermain yang lebih kaya.Â
Dengan mengedepankan konsep edukasi dan interaktivitas, board game ini diharapkan dapat menjadi alternatif pembelajaran budaya bagi anak-anak Indonesia.
“Kami berharap permainan ini bisa masuk ke sekolah-sekolah dan menjadi bagian dari pembelajaran budaya,” pungkas Tegar.Â
Permainan ini menjadi contoh bagaimana kreativitas dan inovasi bisa dimanfaatkan untuk memperkenalkan budaya Nusantara dengan cara yang lebih menarik dan relevan dengan perkembangan zaman. (*)