KOTA MALANG, IDEA JATIM – Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Negeri Malang (UM) mengadakan kuliah tamu bertajuk “How Libraries Build Inclusive Communities in Germany” pada Rabu (19/2/2025) di ruang 405, GKB A20, lantai 4.
Acara ini merupakan hasil kolaborasi dengan komunitas Ruang Baca Aqil (RBA) dan bertujuan memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang penciptaan perpustakaan inklusif.
-Advertisement-.
Kuliah tamu kali ini menghadirkan Marina Sokolova, seorang relawan global dari Rusia, sebagai pembicara utama. Selain itu, hadir pula dosen Program Studi Ilmu Perpustakaan, Rani Auliawati Rachman, dan Sherly Rosa Anggraeni.
Marina Sokolova dalam pemaparannya mengungkapkan pentingnya perpustakaan inklusif seperti yang diterapkan di Jerman. Menurutnya, perpustakaan harus menjadi ruang sosial yang tidak hanya berfokus pada koleksi, melainkan juga pada konektivitas antara penulis dan pembaca.
“Perpustakaan harus menjadi ruang yang menghubungkan masyarakat, didukung dengan teknologi canggih serta desain interior yang mendukung inklusivitas,” katanya.
Sokolova juga menyebutkan tantangan yang dihadapi dalam membangun perpustakaan inklusif di Indonesia. Beberapa hambatan utama antara lain keterbatasan biaya, strategi pemasaran yang tepat untuk menjangkau masyarakat, serta pentingnya inovasi yang berkelanjutan.
Sebagai bagian dari materi kuliah tamu, peserta dibagi menjadi enam kelompok dan diberikan tantangan untuk merancang konsep perpustakaan inklusif yang dapat melayani beragam kelompok masyarakat, seperti siswa, anak berkebutuhan khusus, masyarakat marginal, lansia, dan masyarakat desa.
Ari Setiawan menambahkan, “Kegiatan ini sangat membantu mahasiswa dalam mengasah keterampilan merancang perpustakaan yang tidak hanya berfungsi, tetapi juga mampu menjangkau berbagai kalangan masyarakat.”
Kuliah tamu ini turut mendukung tujuan keempat dalam Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu memastikan pendidikan berkualitas yang inklusif dan merata bagi semua. (*)