BONDOWOSO, IDEA JATIM – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Bondowoso meluluskan 100 persen siswanya di tahun ajaran 2024/2025. Bahkan, sederet prestasi juga diraih oleh sekolah vokasi unggulan di Bondowoso ini.
Salah satunya adalah diterimanya 28 siswa di Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur prestasi SNBP dan 24 siswa lainnya melalui jalur tes SNBT. Selain itu, 3 siswa diterima melalui jalur Mandiri di Universitas Terbuka Jember.
Tak hanya itu, sebanyak 52 siswa telah diterima bekerja di Alfamart dari kelas khusus yang sudah dibina di sekolah. Sementara 41 siswa lainnya telah lebih dahulu bekerja di berbagai perusahaan, UMKM, dan lembaga swasta bahkan sebelum dinyatakan lulus.
Sebanyak 12 siswa telah bekerja di institusi pemerintah dan perbankan, serta 230 siswa mengambil jalur part time job. Sebanyak 15 siswa lainnya memilih jalur wirausaha mandiri.
Asyik Sulaiman,Kepala SMK Negeri 1 Bondowoso mengatakan, dirinya bersama seluruh jajaran dewan guru telah berhasil mencetak lulusan yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi dan berwirausaha.
“Kami terus memantau dan menelusuri para lulusan melalui Tim BKK SMKN 1 Bondowoso agar setiap siswa mendapatkan jalur karier yang tepat dan sesuai minatnya,” ungkap Asyik Sulaiman, Kamis (12/6/2025).
Siswa Terima Tambahan Belajar sejak Kelas X
Dibalik suksesnya SMKN 1 Bondowoso, ada peran guru dan semua insan pendidikan yang ada di dalam lembaga ini. Karena, siswa tidak hanya disiapkan untuk menempuh jalur perguruan tinggi, tetapi juga disiapkan untuk menghadapi tantangan dunia kerja.
Suksesnya siswa SMKN 1 Bondowoso yang diterima di perguruan tinggi negeri, dari berbagai jalur, ternyata berkat kerja keras tenaga pendidik yang memberikan tambahan pelajaran sejak di bangku kelas X.
Hal itu dibenarkan oleh Ketua Komite SMKN 1 Bondowoso, Endang Sri Suharini, di mana pihaknya sedari awal sudah menyarankan kepada Waka Kurikulum untuk memberikan tambahan belajar sejak dini.
“Kami sarankan agar ada tambahan pelajaran mulai kelas X, walaupun belum saatnya siswa untuk melangkah ke jenjang perkuliahan, tapi tambahan pelajaran harus diberikan sejak dini,” katanya, Kamis (12/6/2025).
Hal itu penting dilakukan untuk membantu siswa SMKN 1 Bondowoso dalam memperoleh materi pelajaran lebih. Karena, lanjut Endang, tambahan belajar di sekolah bisa membantu siswa SMKN 1 yang tidak memiliki waktu dan biaya untuk mengikuti bimbingan belajar di kelas XII.
“Siswa SMKN 1 banyak sekali kegiatannya dan tidak memiliki waktu untuk ikut Bimbel. Selain itu, kemampuan orang tua juga jadi pertimbangan, karena tidak sama dengan SMA Negeri,” ucapnya.
“Melalui Komite Sekolah, kita mengambil langkah untuk memberikan tambahan jam pelajaran, utamanya mata pelajaran yang kelak akan diujikan di tingkat perguruan tinggi. Jadi kurikulumnya sudah ditambahkan di awal sejak kelas X,” imbuh Endang.
Alasan lainnya untuk memberikan jam tambahan pelajaran sejak kelas X, kata Endang, karena seluruh siswa XII SMKN 1 Bondowoso mengiuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di berbagai instansi pemerintah dan swasta.
“Jadi kurikulumnya sudah kita ramu sejak kelas X, sehingga siswa nantinya akan mampu mengikuti tes penerimaan mahasiswa baru melalui jalur Seleksi Nasinonal Berbasis Tes (SNBT) di perguruan tinggi negeri,” pungkasnya. (*)