PROBOLINGGO, IDEA JATIM – SMA Unggulan Haf-Sa Yayasan Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kabupaten Probolinggo, terus melakukan pengembangan dan inovasi pendidikan hingga ke taraf nasional bahkan internasional.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui gelaran lomba riset tingkat nasional bidang sains, teknologi, dan sosial.
-Advertisement-.
Kegiatan pada Sabtu (8/2/2025) ini, diselenggarakan dalam Excellent Festival of SMA Unggulan Haf-Sa (Exfesh) 2025, yang mengusung tema “Living Religiously with Science and Technology”.
Exfesh SMA Unggulan Haf-Sa 2025 merupakan acara kedua setelah sukses di tahun sebelumnya di tingkat Provinsi Jawa Timur.
Tingginya minat peserta dari berbagai lembaga pendidikan pada ajang tersebut membuat skala acara ini meluas hingga tingkat nasional.
Kepala SMA Unggulan Haf-Sa, M. Inzah, menyampaikan rasa syukurnya atas perkembangan Exfesh dari tingkat regional menjadi nasional.
“Alhamdulillah, dari Exfesh SMA Unggulan Haf-Sa tingkat Jawa Timur tahun 2024, kini skala acaranya mencapai tingkat nasional karena minat peserta yang tinggi dari seluruh Indonesia,” ujarnya pada Sabtu (8/2/2025).
Selain lomba riset sains, teknologi, dan sosial untuk siswa SMA, Exfesh 2025 juga menampilkan kategori olimpiade IPA, IPS, pidato bahasa Inggris, pidato bahasa Arab, baca kitab, dan Tahfidz Qur’an untuk siswa SMP.
Prestasi para peserta akan dinilai oleh juri-juri terkemuka seperti Prof. Dede Djuhana dari FMIPA Universitas Indonesia dan Prof. Dr. Ahmad Taufiq dari Universitas Negeri Malang.
Pada kesempatan tersebut, Yayasan Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong dan FMIPA Universitas Indonesia juga melakukan penandatanganan kesepakatan kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Prof. Dede Djuhana mengapresiasi upaya SMA Unggulan Haf-Sa dalam meningkatkan kualitas pendidikan berbasis riset.
“Siswa-siswa memiliki peluang besar untuk melanjutkan pendidikan ke Universitas Indonesia dengan dasar riset yang kuat. Ini merupakan modal penting karena di UI terdapat banyak fakultas yang bisa diakses oleh mereka yang memiliki pengetahuan dalam sains dan teknologi,” ungkapnya.
Dekan FMIPA Universitas Indonesia berharap kerja sama antara Yayasan Hafshawaty dan FMIPA UI dapat memberikan peluang kerja sama yang lebih luas, tidak hanya dalam penelitian tetapi juga dalam bidang pendidikan dan pengabdian masyarakat.
Ketua Yayasan Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo, KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, menyambut baik kerja sama ini sebagai motivasi bagi para santri untuk meraih prestasi dan mendapatkan beasiswa di Universitas Indonesia.
Diketahui, Exfesh SMA Unggulan Haf-Sa 2025 diikuti oleh 421 lembaga pendidikan dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Lampung, Jakarta, Bogor, Sragen, Kutai Timur Kalimantan, NTB, NTT, dan beberapa kota/kabupaten di Jawa Timur.
Para juara lomba akan mendapatkan golden ticket pendaftaran ke Universitas Negeri Malang, Unhasa, dan Unzah Genggong.
Pemenang juga berkesempatan untuk mendapatkan paket beasiswa dari perguruan tinggi tersebut. (*)