SURABAYA, IDEA JATIM—Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) resmi membuka Program Studi (Prodi) Teknik Pertambangan di bawah naungan Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan, dan Kebumian (FTSPK).
Program itu hadir untuk menjawab kebutuhan tenaga profesional yang terus meningkat di sektor pertambangan nasional.
Dekan FTSPK ITS, Prof. Adjie Pamungkas menyatakan bahwa kurikulum Teknik Pertambangan dirancang secara menyeluruh agar lulusannya mampu memahami dan menjalankan berbagai aspek penting dalam pertambangan.
“Mahasiswa akan mempelajari studi kelayakan, pemrosesan, hingga penutupan tambang. Tak hanya itu, mereka juga akan mempelajari ilmu geoteknik, geofisika, geologi, dan material,” jelas Prof. Adjie, Sabtu (28/6/2025).
Kekurangan Tenaga Kerja Jadi Isu Nasional
Pembukaan program itu juga didasarkan pada kondisi nyata di lapangan. Menurut data riset yang dipaparkan oleh Ketua Prodi Teknik Pertambangan ITS, Akbar Kurniawan, jumlah lulusan Teknik Pertambangan secara nasional belum cukup untuk memenuhi kebutuhan industri.
“Hanya ada 4.700 lulusan Teknik Pertambangan tiap tahun, padahal sektor ini membutuhkan hingga 9 juta tenaga kerja hingga 2040. Artinya, kita masih kekurangan sekitar 74 persen tenaga kerja di bidang ini,” tegas Akbar.
Dia menambahkan bahwa kebutuhan industri yang semakin kompleks menuntut lulusan untuk tampil lebih dari sekadar tenaga teknis.
“Kami menargetkan lulusan yang tidak hanya siap kerja, tapi juga bisa menjadi pemimpin operasional yang andal dan inovator dalam sistem pertambangan yang ramah lingkungan,” tambahnya.
Seleksi Mandiri Jadi Jalur Masuk Satu-satunya di 2025
Karena merupakan program baru, penerimaan mahasiswa Prodi Teknik Pertambangan ITS tahun 2025 hanya dibuka melalui jalur Seleksi Mandiri ITS (SMITS) <>Academic Competence Excellence> (ACE) gelombang kedua.
Kepala Subdirektorat Admisi dan Promosi ITS, Nani Kurniati menjelaskan, proses seleksi ini dilakukan secara menyeluruh dan tidak hanya menilai kemampuan akademik.
“Penilaian dilakukan berdasarkan hasil UTBK dan/atau Tes SMITS, prestasi baik akademik maupun non-akademik, serta nilai rapor, khususnya pada mata pelajaran pendukung prodi. Untuk Prodi Teknik Pertambangan, mata pelajaran yang relevan adalah Fisika,” ungkap Nani.
Calon mahasiswa dapat mengakses informasi dan mendaftar melalui laman resmi ITS. Pendaftaran jalur mandiri gelombang kedua masih akan dibuka hingga 30 Juni 2025. (*)