IDEA JATIM, Mojokerto, 14 Mei 2025 — Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Malang (UM) menggagas pelatihan akuntansi berbasis digital bagi para guru MGM P Akuntansi di Kabupaten Mojokerto.
Kegiatan ini mengusung tema “Inovasi Pembelajaran Akuntansi melalui Pemahaman Software Accurate bagi Guru MGMP Akuntansi Kabupaten Mojokerto untuk Kebutuhan DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri)”, yang bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara pendidikan dan kebutuhan industri berbasis teknologi.
-Advertisement-.
Kegiatan pelatihan ini dipimpin oleh Tatas Ridho Nugroho, M.Pd., M.Ak, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UM, bersama anggota dosen Tomy Rizky Izzalqurny, S.E., M.S.A. dan Adrian Hartanto Darma Sanputra, S.E., M.S.A.
Tim juga melibatkan mahasiswa yaitu Nabila Aura Dewanti dan Riska Dwi Aprilia sebagai pengelola kegiatan dan tim dokumentasi.

Pelatihan ini diadakan secara luring dan daring, dimulai dari 14 Mei 2025 bertempat di SMKN 1 Sooko, dan diikuti oleh 15 guru MGMP Akuntansi dari berbagai SMK di Kabupaten Mojokerto.
Dalam kegiatan tersebut, peserta mempelajari penggunaan fitur-fitur Accurate secara aplikatif, seperti pembuatan jurnal, laporan keuangan, hingga simulasi manajemen keuangan perusahaan.
“Kami ingin meningkatkan kualitas pengajaran akuntansi di tingkat SMK agar selaras dengan kebutuhan industri. Software Accurate telah menjadi standar dalam banyak perusahaan dan sangat penting untuk dikuasai guru maupun siswa,” terang Tatas Ridho dalam sesi pembukaan.
Sebagai salah satu bentuk pendalaman, pelatihan juga mencakup sertifikasi CADE (Certified Accurate Data Entry) bagi peserta yang telah mengikuti sesi pelatihan dengan baik. Sertifikasi ini menjadi nilai tambah bagi guru dalam menunjang kompetensi profesionalnya.
Pelatihan juga dilanjutkan secara online melalui Zoom yang menyajikan studi kasus pemanfaatan Accurate untuk akuntansi perusahaan dagang dan jasa. Metode hybrid ini diterapkan agar peserta memiliki fleksibilitas dalam menyerap materi dan menerapkannya langsung di kelas masing-masing.

Tak hanya pelatihan, tim juga menyusun modul case study berbasis praktik yang dapat langsung digunakan dalam proses pembelajaran.
Modul tersebut disusun dengan memperhatikan konteks riil dunia kerja serta memuat panduan interaktif yang memudahkan guru untuk mengajar dan siswa untuk memahami materi secara konkret.
“Kami ingin guru-guru ini tidak hanya mampu menggunakan Accurate, tetapi juga percaya diri dalam mengajarkannya. Oleh karena itu, kami susun modul yang relevan dan aplikatif,” ujar Tomy Rizky, dosen anggota tim pengabdian.
Ke depan, tim pengabdian UM berencana melakukan pendampingan intensif untuk persiapan sertifikasi lanjutan serta menyusun modul lanjutan yang mengulas fitur Accurate secara lebih mendalam, termasuk analisis keuangan, rekonsiliasi, hingga manajemen persediaan dan perpajakan.
Program ini juga mendukung capaian SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), sejalan dengan semangat Merdeka Belajar dan integrasi pendidikan vokasi dengan kebutuhan industri masa kini.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengabdian Kepada Masyarakat Desentralisasi FEB Universitas Negeri Malang Tahun Anggaran 2025 yang didanai dari sumber NON-APBN, sebagai komitmen UM dalam memajukan pendidikan vokasi dan pemberdayaan guru daerah. (red)