Jelang MPLS, SDN Kaliasin I Surabaya Bekali Wali Murid lewat Parenting Class

SURABAYA, IDEA JATIM—Menjelang dimulainya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada Senin, 14 Juli 2025 mendatang, SDN Kaliasin I Surabaya menggelar kegiatan Parenting Class bagi para wali murid baru, Jumat (11/7/2025).

Kegiatan tersebut menjadi langkah awal sekolah dalam membangun sinergi antara pihak sekolah dan orang tua siswa, khususnya dalam menyambut kehadiran peserta didik baru dari jenjang TK ke SD.

Kepala SDN Kaliasin I Surabaya, Sastro, menjelaskan bahwa kegiatan parenting itu merupakan bagian dari rangkaian MPLS yang dirancang tidak hanya untuk siswa, tetapi juga bagi orang tua agar memahami ekosistem sekolah tempat anak-anak mereka akan tumbuh dan belajar.

“Parenting ini bagian dari persiapan MPLS. Tujuannya memberikan pemahaman kepada orang tua tentang program-program sekolah,” ujar Sastro saat ditemui usai acara, Jumat (11/7/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Sastro menyampaikan visi dan misi sekolah, serta bagaimana peran orang tua dalam menyiapkan anak-anak mereka yang akan masuk ke jenjang SD, khususnya di SDN Kaliasin I yang merupakan sekolah budaya, sekolah sehat, dan sekolah ramah anak.

Kegiatan itu juga membahas perbedaan mendasar antara pembelajaran di TK dan SD, sehingga orang tua diharapkan dapat mendampingi anak-anak mereka dengan pola pengasuhan yang adaptif dan sesuai dengan lingkungan belajar baru.

Transisi SPMB Berjalan Lancar

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Sekolah Sastro juga menyampaikan bahwa proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang menggantikan mekanisme PPDB berjalan lancar di sekolahnya. 

Hal itu ditopang oleh sosialisasi yang masif dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya kepada seluruh stakeholder pendidikan, termasuk guru, kepala sekolah, hingga orang tua.

“SPMB ini tidak ada masalah di SDN Kaliasin I, karena Dinas Pendidikan sudah melakukan banyak sosialisasi. Kami pun mendapat siswa sesuai pagu: 4 kelas, masing-masing diisi 28 anak,” ungkapnya.

Keberhasilan tersebut menandai kesiapan sekolah dalam mengadaptasi sistem baru, sekaligus menunjukkan koordinasi yang baik antara sekolah dan pemerintah daerah.

Jam Malam Anak Disosialisasikan ke Orang Tua

Menariknya, dalam sesi parenting tersebut, pihak sekolah turut menyisipkan edukasi tentang kebijakan jam malam anak di Kota Surabaya. 

Sastro menyebut, penting bagi orang tua memahami peran mereka dalam mendukung aturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Surabaya melalui Surat Edaran (SE) Wali Kota Surabaya Nomor 300.1.1/14224/436.8.6/2024 tentang Pembatasan Aktivitas Anak di Tempat Umum pada Malam Hari.

“Jam malam itu bagian dari perlindungan anak. Orang tua harus ikut menjaga anak-anaknya, apalagi sudah ditetapkan batasan jam 10 malam. Kami bantu sosialisasikan ini agar anak-anak tetap terpantau dan aman,” ujar Sastro.

Kebijakan itu semakin menguatkan karakter sekolah sebagai institusi yang mendukung program perlindungan anak, tidak hanya di dalam kelas, tetapi juga dalam kehidupan sosial di luar jam belajar.

Cak Ipul: Didik Anak sesuai Zamannya

Sebagai narasumber utama dalam kegiatan parenting kali ini, hadir Syaiful Bachri atau yang akrab disapa Cak Ipul, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Surabaya sekaligus Koordinator PAUD Institute Jawa Timur.

Dengan membawa tema parenting class “BANGGA Mendampingi Generasi Alfa”, Cak Ipul mengapresiasi pihak sekolah yang telah membuka ruang edukasi bagi para orang tua siswa menjelang MPLS.

“Terima kasih karena telah memberi saya kesempatan memberikan edukasi kepada wali murid menjelang MPLS di SDN Kaliasin I Surabaya ini,” ujar Cak Ipul.

Dalam materinya, Cak Ipul mengingatkan pentingnya pendekatan yang sesuai dengan konteks zaman ketika mendidik anak-anak. Ia mengutip sebuah nasihat dari tokoh Islam yang menyatakan bahwa orang tua tidak boleh mendidik anak berdasarkan pengalaman masa kecil mereka sendiri, karena zaman sudah berubah.

“Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zaman yang mereka alami. Jangan bandingkan zaman mereka dengan zaman kita, supaya mereka bisa melalui kehidupannya dengan baik sesuai yang mereka alami,” pesannya.

Melalui kegiatan parenting ini, para orang tua siswa dibekali pemahaman yang lebih menyeluruh tentang proses transisi anak ke jenjang pendidikan dasar serta kebijakan-kebijakan yang relevan. 

Diharapkan, dengan sinergi antara sekolah dan keluarga, anak-anak dapat menjalani tahun ajaran baru dengan kesiapan yang lebih baik, secara akademis maupun emosional. (*)