TULUNGAGUNG, IDEA JATIM—Tahun ajaran 2025/2026 menjadi masa sulit bagi SDN 2 Kedungwaru. Sekolah yang terletak di Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, itu hanya mendapatkan dua siswa baru dari total kuota 20 siswa.
Yang mengejutkan, dua siswa tersebut merupakan pindahan dari luar daerah. Masing-masing berasal dari Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Malang.
Kepala SDN 2 Kedungwaru, Listina Kusumaningsih, mengakui bahwa penurunan jumlah pendaftar bukan karena kualitas pendidikan di sekolahnya, melainkan karena faktor lokasi.
“Sekolah kami diapit oleh tiga SD favorit. Yaitu SDN 1 Kedungwaru, SD Al Azhar, dan SDN 1 Kenayan. Jarak antarsekolah sangat dekat. Hanya sekitar 500 meter. Jadi kami harus bersaing ketat dari segi lokasi,” ujar Listina, Selasa (15/7/2025).
Meski menghadapi tantangan dalam hal jumlah murid baru, Listina menegaskan, SDN 2 Kedungwaru tetap menawarkan pendidikan yang berkualitas.
Sekolah ini memiliki tenaga pendidik aparatur sipil negara (ASN) berpengalaman, berbagai fasilitas penunjang, dan program inovatif yang telah berjalan secara konsisten.
“Kami sudah rutin melakukan sosialisasi ke TK-TK sekitar. Mengenalkan prestasi sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler. Tapi kebanyakan orang tua cenderung memilih sekolah yang sudah lebih populer,” tambahnya.
Dari sisi prestasi, SDN 2 Kedungwaru cukup aktif dalam berbagai ajang. Tim futsal sekolah meraih juara 3 tingkat kecamatan. Salah satu siswa menempati posisi harapan 1 di cabang atletik tingkat kabupaten.
Bahkan, dalam program ekstrakurikuler seperti drumband, sekolah ini berhasil membawa pulang juara 3 dalam lomba tingkat kabupaten kategori B.
Tak hanya fokus pada akademik, sekolah ini juga mengembangkan program-program unggulan seperti Jumat Berkah, kegiatan berbagi sayur kepada warga sekitar, dan pembinaan baca tulis Al-Qur’an bagi siswa yang belum lancar. Ada pula ekstrakurikuler gamelan untuk melestarikan budaya lokal.
“Kami ingin menunjukkan bahwa SDN 2 Kedungwaru layak dipertimbangkan. Fasilitas kami lengkap, tenaga pengajar kompeten, dan pembentukan karakter siswa menjadi fokus utama kami,” tegas Listina. (*)