Datangkan Alumni, MPLS SMAN 9 Surabaya Ajak Siswa Baru Raih Prestasi Tanpa Sensasi

SURABAYA, IDEA JATIM – Pekan ini, seluruh sekolah di Surabaya tengah menggelar kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa baru. Dimulai sejak Senin (14/7/2025), MPLS tahun ini berlangsung serentak di seluruh jenjang dengan pendekatan yang beragam. 

Meski tiap sekolah punya gaya masing-masing, keseluruhan kegiatan tetap mengacu pada koridor yang sama yakni ramah anak, tanpa perundungan dan tekanan yang tidak perlu. Salah satu pendekatan menarik datang dari SMAN 9 Surabaya, yang memilih menghadirkan inspirasi dari para alumninya sendiri. 

Dengan mengusung tema “Prestasi Tanpa Sensasi”, SMAN 9 Surabaya mengajak para siswa baru untuk memahami bahwa pencapaian tidak selalu identik dengan sorotan publik atau popularitas.

Belajar dari Alumnus

Sebagai salah satu rangkaian MPLS, SMAN 9 Surabaya menghadirkan tiga alumnus yang kini aktif sebagai mahasiswa dan telah menorehkan berbagai prestasi nasional. Mereka adalah Tepy Lindia Nanta, Muhammad Zaki Raihansyah, dan Rahandi Alifyant Ramadan. 

Ketiganya dipilih bukan karena viralitas atau pencitraan, melainkan karena konsistensi mereka dalam meniti jalur prestasi sejak bangku sekolah.

Tepy: “Kita Tidak Sedang Balapan”

Tepy Lindia Nanta, saat ini mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dikenal sebagai peraih Medali Emas PIMNAS 2023 dan Medali Perak PILMAPRES 2024. Dalam sesi berbagi, ia mengungkapkan bahwa selama ini ia hanya mengikuti apa yang ia cintai, yakni dunia riset.

“Saya nggak pernah merasa sedang balapan sama siapa-siapa. Saya cuma fokus belajar dan meneliti karena saya suka,” ucap Tepy, Rabu (16/7/2025).

Ia menyampaikan bahwa popularitas bukanlah tujuan utama dalam meraih prestasi. Yang lebih penting adalah kebermanfaatan dari apa yang dilakukan.

“Kalau karya saya bisa berguna, itu sudah cukup. Nggak perlu harus viral atau disorot terus-menerus,” tambahnya.

Zaki yang Bangga Jadi Anak Vokasi

Muhammad Zaki Raihansyah, kini berkuliah di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), merupakan contoh lain dari jalur sukses yang tidak selalu dilirik, yaitu pendidikan vokasi. 

Ia berhasil menjuarai OLIVIA (Olimpiade Vokasi Indonesia) 2024 dan meraih posisi runner-up dalam ajang Bintang Politeknik Nasional 2025.

“Dulu saya sempat merasa minder karena masuk politeknik. Tapi ternyata, justru di jalur inilah saya bisa berkembang dan bersinar,” ujar Zaki.

Ia mendorong para siswa baru untuk tidak terpaku pada satu jalur sempit menuju sukses, sebab setiap orang punya ritme dan jalan masing-masing.

“Jangan terlalu sibuk membandingkan diri dengan orang lain. Lebih baik kenali kemampuanmu sendiri, lalu kembangkan itu,” katanya.

Alif: “Jalani aja Dulu”

Rahandi Alifyant Ramadan, alumnus lainnya, kini menempuh studi di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT). Ia aktif sebagai Koordinator Asisten Lab dan Asisten Dosen untuk mata kuliah pemrograman, sekaligus co-founder dari CRITENOUS Media, platform teknologi edukatif.

“Dulu saya juga sempat bingung mau ke mana. Tapi saya suka ikut kegiatan sekolah, dan dari situ saya bisa kenal banyak orang dan akhirnya nemu arah sendiri,” ucap Alif.

Ia menekankan pentingnya mencoba dulu, meskipun belum tahu persis ke mana tujuan akhirnya.

“Nggak harus punya rencana besar dulu. Yang penting mulai jalanin sesuatu. Nanti sambil jalan, kita bisa nemuin ritme dan arah yang pas,” tambahnya.

Menanamkan Mental Tumbuh dan Tahan Tekanan

Melalui pengalaman para alumni, MPLS SMAN 9 Surabaya tahun ini mencoba menanamkan pada siswa baru bahwa prestasi tidak selalu harus lahir dari tekanan tinggi atau sorotan publik. Justru sebaliknya, keberhasilan sejati lahir dari proses panjang yang jujur dan berkelanjutan.

“Jangan buru-buru pengen jadi nomor satu. Kadang yang penting itu kita berkembang sedikit demi sedikit, tapi konsisten,” pesan Zaki.

Tepy juga menambahkan bahwa keberhasilan tidak datang dari membandingkan diri dengan orang lain, melainkan dari keberanian mengenali dan memperjuangkan diri sendiri.

“Yang perlu dibandingin itu versi dirimu yang dulu. Bukan orang lain,” katanya.

MPLS yang Ramah dan Relevan

Sementara itu, dari pihak sekolah menyatakan bahwa kehadiran para alumnus bisa menjadi motivasi tersendiri bagi siswa baru maupun kakak kelas. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Sutartik berpesan bahwa ia ingin kegiatan MPLS memberikan manfaat yang nyata.

“Kami berharap siswa baru di MPLS tidak hanya mengenal posisi ruang kelas atau kantin saja, tapi juga bisa langsung mendapatkan ilmu yang nyata, termasuk dari sesi bersama alumni ini,” tandas Sutartik.

Dengan pendekatan yang ramah namun relevan, SMAN 9 Surabaya yang tahun ini menerima 359 siswa baru mampu menunjukkan bahwa MPLS bisa menjadi ruang pembuka wawasan tanpa harus penuh tekanan atau formalitas berlebihan. (*)