Idea Jatim, Mojokerto – Tim pengabdian Universitas Negeri (UM) Malang berkolaborasi dengan BUMDes Bicak Makmur di Mojokerto. Kolaborasi tersebut menghasilkan produk kerajinan lokal berbahan alami, seperti tas rajut dan aksesori unik khas Desa Bicak. Tak hanya itu, kegiatan ini dipimpin oleh Tatas Ridho Nugroho, bersama dengan anggota yakni Tomy Rizky Izzalqurny, Muhammad Fuad dan beberapa akademisi lainnya juga fokus pada pemasaran digital.
“Desa Bicak sebenarnya memiliki potensi besar kerajinan lokal, namun selama ini terkendala pemasaran yang terbatas,” ujar Kepala Desa Bicak, Yunita Dwi Ratnasari, Minggu (27/10/2024). “Dengan adanya program ini, kami berharap produk kerajinan Desa Bicak dapat dikenal lebih luas melalui pemasaran digital,” sambungnya.
Program pengabdian ini tidak hanya berfokus pada pelatihan produksi, namun juga manajemen bahan baku, serta pemasaran digital. Tahap pertama program ini dimulai dengan observasi dan koordinasi antara tim pengabdian dan perangkat desa, serta diikuti dengan sosialisasi dan pelatihan bagi warga desa tentang produksi yang efektif dan manajemen keuangan.
-Advertisement-.

Selain itu, program ini seturut dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), seperti SDG 8 yang fokus pada Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta SDG 9 terkait Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Pelatihan digital marketing dan pembuatan situs web untuk BUMDes Bicak Makmur selaras dengan tujuan memperluas jaringan pemasaran serta meningkatkan eksposur produk desa secara nasional. Hal ini diyakini dapat menciptakan lapangan kerja yang lebih luas dan berkelanjutan bagi masyarakat sekitar.
Tatas Ridho Nugroho dari tim pengabdian dari Universitas Negeri Malang menjelaskan, program ini bukan hanya membangun keterampilan produksi dan pemasaran, namun juga menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan. “Kami berharap kegiatan ini dapat mendorong ekonomi lokal dan menjadi contoh pengembangan desa lainnya,” ungkapnya.
Lewat upaya digitalisasi dan peningkatan keterampilan pemasaran, BUMDes Bicak Makmur kini memiliki berbagai kanal pemasaran, termasuk media sosial dan situs web. Langkah ini diharapkan bisa membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk-produk kerajinan Desa Bicak, seperti yang diharapkan pada tujuan SDG 11 tentang Kota dan Komunitas Berkelanjutan.
Tatas menambahkan, tim pengabdian masyarakat berkomitmen untuk terus mendampingi Desa Bicak dalam mengatasi berbagai tantangan yang mungkin muncul. “Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atas pendanaan dan dukungan untuk proyek ini berdasarkan Surat Perjanjian DRTPM Tahap Kedua Tahun Anggaran 2024 Nomor:1.8.19/UN32.14.1/PM/2024. Dukungan ini sangat penting dalam upaya pemberdayaan komunitas lokal melalui inovasi sosial. Kami juga menghargai bantuan administrasi dan koordinasi dari UM Malang dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pengabdian ini,” tutupnya. (red)