
Mantan juara Liga Premier Jason Puncheon telah ditunjuk sebagai manajer tim divisi dua Siprus yang berbasis di kota populer Ayia Napa.
Puncheon menghabiskan sembilan musim di Liga Premier, terutama di Crystal Palace.
Pemain Inggris itu mencetak 16 gol dalam 169 penampilan untuk Palace, termasuk gol pembuka di final Piala FA 2016 melawan Manchester United.
Dia juga menikmati masa bermain di Milton Keynes Dons, Southampton dan Huddersfield Town sebelum memilih untuk berkemas dan mengakhiri hari-harinya bermain di Syros dengan klub papan atas Paphos dan Anorthosis.
Kini berusia 38 tahun, Puncheon telah beralih ke dunia kepelatihan setelah pensiun pada tahun 2023, namun sejauh ini hanya meraih sedikit kesuksesan dalam dua periode karirnya di kasta kedua Siprus.
Mantan gelandang ini menghabiskan tujuh bulan di Villa pada tahun 2014 sebelum pindah ke AEZ Zakakio di mana ia bertugas kurang dari sebulan sebelum dipecat setelah gagal memenangkan satu pun dari tujuh pertandingan pertamanya.
Meskipun demikian, Puncheon telah diberi kesempatan lain untuk melatih tim Siprus ketiga setelah ditunjuk sebagai manajer tim Ayia Napa pada hari Selasa.

“Agia Napa Sports Club mengumumkan dimulainya kemitraannya dengan pelatih Jason Puncheon,” sebuah pernyataan di media sosial klub berbunyi.
Jason sebelumnya adalah pelatih Bejaia dan juga Sa Zakakiou. Perjanjian dengannya hingga Mei 2025.
“Juga salah satu anggota tim teknis adalah Christos Tsabatsoulis, yang akan menjadi mitra langsung teknisi baru kami.

“Dewan Direksi mendoakan mereka berdua sukses bersama tim kami.”
Ayia Napa saat ini duduk di urutan ketiga dari bawah liga setelah hanya menang sekali dalam enam pertandingan pertamanya.
Berbicara di awal tahun, Puncheon mengatakan dia terbuka untuk bekerja di luar negeri dan hanya ingin memulai karir manajerialnya daripada menunggu peluang di negaranya sendiri.
Dia mengatakan kepada Daily Mail: “Pesepakbola harus melihat peluang ini dan memanfaatkannya lebih dari kita menolaknya, karena masih banyak yang harus dipelajari.”
Itu adalah jalan saya menuju pelatihan karena kenyataannya saya bukan Steven Gerrard atau Wayne Rooney.
“Crystal Palace mungkin berkata kepadaku di akhir karierku sebagai pemain, 'Datanglah dan bergabunglah dengan tim U-15.' Tapi kupikir jika aku pergi ke Siprus dan membuat namaku terkenal, mungkin akan lebih mudah bagiku untuk masuk ke dunia kepelatihan yang selalu menjadi tujuan akhir.
“Sedangkan di Inggris, begitu saya pensiun, saya mungkin akan menunggu selamanya.”
Untuk lebih banyak cerita seperti ini, kunjungi halaman olahraga kami.
Ikuti Metro Sport untuk berita terkini Facebook, twitter Dan Instagram.