JOMBANG, IDEA JATIM – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Jombang, menggelar audiensi dengan Kepala Kementrian Agama (Kemenag) Jombang. Mahasiswa bermaksud untuk membangun kolaborasi dengan Kemenag perihal penguatan dakwah untuk generasi milenial.
Penguatan dakwah dikalangan generasi milenial dianggap penting mengingat ancaman perpecahan umat karena potensi merebaknya gerakan radikalisme. Termasuk dengan maraknya kegiatan gangster di kota santri.
-Advertisement-.
Ketua Umum PC PMI Jombang, Asrorudin menyampaikan keprihatinan atas mentalitas anak muda yang cenderung mengalami degradasi. Isu kepemudaan cukup vital sehingga perlunya sinergitas dalam penguatan dakwah di kalangan Generasi Milenial hari ini.
Termasuk adanya bahaya radikalisme yang bisa menjadi bom waktu, kapanpun bisa muncul dan mengancam kesatuan umat. Untuk itu, Ia meminta Kemenag Jombang juga bisa melakukan edukasi pencegahan pada ruang-ruang kepemudaan. Seperti halnya di lingkungan kampus atau perguruan tinggi.
Bagi Asrorudin, Kemenag Jombang telah menunjukkan langkah baik dalam upaya moderasi beragama. Sejumlah langkah terobosan sudah dilakukan oleh Kemenag Jombang untuk mencegah terjadinya potensi radikalisme.
“Iya, kita mesti objektif melihat bahwa Kemenag dalam urusan ini sangat baik, bisa kita lihat dengan adanya 2 desa yang dilabeli Desa Moderasi Beragama,” ucap Asrorudin dalam pesan diterima wartawan, Jumat (7/2/2025).
Kendati demikian, menjaga moderasi beragama bukan perkara gampang. Desa Moderasi Agama harus tetap dirawat dengan penguatan dan terus menambah desa-desa moderasi beragama lainnya.
“Penambahan desa-desa moderasi beragama sangat mungkin bisa menjadi program yang baik.” ungkapnya.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Jombang, Muhajir mengapresiasi langkah PC PMII Jombang atas upaya penguatan dakwah di kalangan generasi milenial.
“Mengapresiasi inisiatif PMII yang telah menggagas program Sekolah Kebangsaan dan Keislaman dalam rangka penguatan dakwah pada generasi milenial,” ujar Muhajir.
“PMII sudah memberikan satu langkah baik, dan tentunya kita siap bersinergi. Tinggal dimodifikasi dan dikolaborasikan dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta pihak lainnya,” tambahnya.
Muhajir juga mengajak generasi muda yang bernaung di PMII untuk membangun kesadaran atas moderasi beragama.
“Mari bersama-sama kita bangun masyarakat yang harmonis dan religius di Jombang,” pungkasnya. (*)