MOJOKERTO, IDEA JATIM – Di tengah informasi yang beredar soal dugaan retaknya pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Mojokerto dalam periode kepemimpinan Imam Suyono pasca gelaran Porprov Jatim ke-IX, memantik reaksi para cabang olahraga (cabor).Â
Ketua Cabor Sky Air sekaligus Ketua Kontingen Porprov IX Kabupaten Mojokerto, Yasminto mengatakan jika sudah saatnya KONI kembali ke visi-misi utama.Â
-Advertisement-.
Bukan tanpa alasan. Menurutnya, sebuah keharusan KONI kembali ke visi-misi Mubarok atau visi-misi kepemimpinan Bupati Muhammad Albarra (Gus Barra) dan Wabup Muhammad Rizal Octavian, yakni mewujudkan Kabupaten Mojokerto lebih maju, adil dan makmur, khususnya di bidang olahraga, agar para pengurus bisa fokus pada substansi dan bekerja sesuai misi.Â
Meski ia mengaku tak mengetahui adanya keretakan. Ada bebrapa catatan yang dilontarkan, yakni struktural baru, khususnya badan pengurus harian lebih komunikatif dengan para pengurus cabang olahraga.Â
“Selama kita sebagai pengurus cabor, yang diinginkan terbuka, transparan. Bapak ketua harus sering komunikasi, terbuka transparan, sesuai visi dan misi Mubarok,” kata Yasminto saat diwawancarai wartawan, Ahad (3/8/2025).Â
Yasminto berharap besar, tidak ada keretakan bahkan perpecahan di tubuh KONI periode 2025-2029 ini. Sebab, KONI adalah ruh dari olahraga hingga sejumlah atlet di Bumi Majapahit.Â
Kuncinya, sambung dia, adalah sinergitas. Tidak ada yang ditutup-tutupi, semua transparan. Bukan hanya soal anggaran namun soal program hingga kendala harus dibicarakan bersama.Â
Evaluasi dalam organisasi memang sudah semestinya dilakukan. Terlebih, pasca kegiatan Porprov Jatim ke-IX yang digelar di Malang Raya kemarin.Â
“Akhirnya, waktu monev yang pertama untuk penjelasan kita diundang, untuk menyampaikan keluh kesah, mulai dari cabor, tim monitoring, atlet, pelatih, ketua cabor,” lontarnya.Â
Pegiat olahraga yang juga menjabat Ketua Bidang Mobilisasi dan Kesejahteraan Para Atlet, KONI Kabupaten Mojokerto ini menginginkan, semua berjalan sesuai rel. Artinya, semua harus berdasar kesepakatan dan aturan.Â
“Kita mengikuti cabor-cabor itu kita inginnya sinergi, dengan pengurus KONI bahkan cabor lainnya. Untuk yang terjadi sekarang saya kurang faham, tapi saya tahu, bapak ketua KONI ini kan sebenarnya dari pengurus mintanya transparan terbuka,” ungkapnya.Â
Disinggung soal pengangkatan pengurus baru menggantikan tiga pengurus yang mundur. Dirinya menyerahkan sepenuhnya ke Ketua KONI Kabupaten Mojokerto.Â
“Semua kembali ke Pak Imam, pingin lanjut apa tidak, masalah struktur itu tergantung pak Imam,” pungkasnya.Â
Sebelumnya, ada tiga pengurus yang mengundurkan diri dari kepengurusan KONI Kabupaten Mojokerto periode 2025-2029. Masing-masing: Sekretaris Umum, Kasiono; Wakil Ketua Umum II, dr. Nunun Agung Lubiantoro; dan Ketua Bidang Hukum, Mustiko Romadhoni. (*)Â