Dari Kekaguman Menjadi Perseteruan: Kisah Retaknya Hubungan Marc Marquez dan Valentino Rossi

IDEA JATIM – Marc Marquez dan Valentino Rossi adalah dua nama besar dalam dunia MotoGP. Awalnya, hubungan mereka terjalin dengan penuh rasa kagum dan saling menghormati. Marquez bahkan merupakan penggemar berat Rossi sejak kecil. Di kamar tidurnya terpajang poster sang idola, dan ia pernah berfoto bersama Rossi sambil membawa miniatur motor yang telah ditandatangani oleh legenda Italia tersebut.

Namun, hubungan itu berubah drastis ketika Marquez mulai menunjukkan dominasinya di dunia balap. Setelah tampil gemilang di Moto3 dan Moto2, ia debut di kelas utama MotoGP pada tahun 2013 dan langsung merebut gelar juara dunia di musim pertamanya. Ia kembali berjaya di musim 2014.

-Advertisement-.


Pada mulanya, persaingan antara Rossi dan Marquez berjalan dengan profesional dan penuh respek. Namun, suasana mulai memanas pada musim 2015. Saat itu, Rossi sedang memburu gelar juara dunia ke-10 dalam kariernya, sementara Marquez mengalami kesulitan dengan performa motornya dan sudah tidak lagi bersaing dalam perebutan gelar.

Ketegangan meningkat setelah GP Australia 2015. Dalam balapan itu, Marquez terlibat duel ketat dengan Jorge Lorenzo, rekan setim Rossi di Yamaha. Rossi menilai Marquez sengaja mengganggu jalannya balapan untuk membantu Lorenzo meraih poin maksimal. Kecurigaan ini menjadi pemicu konflik antara keduanya.

Konflik memuncak pada GP Malaysia 2015 di Sirkuit Sepang. Dalam balapan tersebut, Marquez dan Rossi terlibat dalam duel sengit. Saat memasuki tikungan ke-14, Rossi terlihat seperti menendang Marquez.

Tayangan ulang menunjukkan bahwa kaki Rossi hanya tersangkut pada motor Marquez, namun keputusan telah dibuat Rossi dijatuhi penalti dan harus memulai balapan terakhir dari posisi paling belakang. Akibatnya, peluangnya meraih gelar ke-10 pun sirna.

Baca Juga:  Pemandu Bakar Timnas Simon Tahamata Kritik PSSI Gelar Laga Timnas di Luar Jakarta

Permusuhan ini berlanjut di musim-musim berikutnya. Di GP Argentina 2015, Marquez terjatuh usai bersenggolan dengan bagian belakang motor Rossi. Ketegangan kembali meledak pada GP Argentina 2018. Saat itu, Marquez mendapat penalti karena melakukan pelanggaran di area start. Setelah kembali ke lintasan, ia mulai menyalip pembalap lain secara agresif. Dalam salah satu upayanya menyalip Rossi, Marquez bersentuhan dengannya hingga membuat Rossi jatuh. Marquez kemudian dijatuhi penalti tambahan selama 30 detik.

Usai insiden itu, Rossi melontarkan pernyataan keras. “Dia menghancurkan olahraga ini karena tidak punya rasa hormat kepada pembalap lain,” ujar Rossi. Ia menuduh Marquez sengaja membuat kontak dengan beberapa pembalap, mulai dari sesi latihan hari Jumat hingga hari balapan.

Marquez membantah tuduhan tersebut. Ia mengatakan bahwa insiden itu terjadi karena ban motornya terkunci akibat kondisi lintasan yang licin, dan ia tidak pernah berniat membahayakan siapa pun.

Hubungan keduanya tidak pernah membaik sejak saat itu. Pada GP Misano 2018, Marquez mencoba menjabat tangan Rossi sebagai bentuk rekonsiliasi, namun usahanya ditolak. Dalam konferensi pers, saat ditanya apakah ada kemungkinan berdamai, Marquez berkata, “Itu akan menyenangkan,” sambil mengulurkan tangan. Namun Rossi hanya menggeleng dan menjawab, “Kita tidak perlu berjabat tangan.”

Perseteruan antara Marc Marquez dan Valentino Rossi menjadi salah satu rivalitas paling dikenang dalam sejarah MotoGP. Dari hubungan antara penggemar dan idola, semuanya berubah menjadi persaingan penuh ketegangan yang belum pernah terselesaikan. (**)

-Advertisement-.

IDJ