KOTA BATU, IDEA JATIM — SMPN di Kecamatan Batu memberikan klarifikasi terkait pemberitaan dugaan perundungan anak kepala desa (kades) di Kecamatan Bumiaji yang menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.
Kepala SMPN, Ida Misaroh, menjelaskan bahwa di sekolahnya terjadi dua peristiwa berbeda melibatkan siswa berinisial sama, yakni EL. Kondisi itu membuat publik mengira keduanya merupakan kasus yang sama.
-Advertisement-.
Ida menuturkan, kasus yang menjadi sorotan publik adalah peristiwa di tengah lapangan. Seorang siswa berinisial EL, bukan anak kades, mengolok temannya dengan menyebut nama ayah korban.
“Pelaku yang dipanggil tidak terima, lalu menarik celana olahraga korban. Guru tata tertib marah dan langsung mengumpulkan siswa di halaman untuk diberikan pembinaan,” katanya, Rabu (13/8/2025).
Kasus tersebut sudah diselesaikan oleh pihak tata tertib sekolah. EL yang bukan anak kades telah mengakui perbuatannya, meski tidak menceritakannya kepada orang tuanya di rumah.
Masalah itu dinyatakan selesai pada 29 Juli setelah kedua pihak didamaikan di sekolah. Namun, pemberitaan yang mencuat dianggap mengaburkan fakta dan mencampuradukkan dua peristiwa berbeda.
Ida menambahkan, kasus yang melibatkan EL anak kades berbeda. Kejadian itu hanya bercanda antar teman sekelas dan tidak sampai menanggalkan celana, melainkan hanya melepas baju korban.
“Yang pasti semua sudah ditindaklanjuti dan selesai. Kami tidak ingin lembaga pendidikan tercoreng karena peristiwa perundungan. Sekolah adalah tempat menimba ilmu bagi peserta didik,” ucapnya.
Terpisah, kades di Kecamatan Bumiaji yang sempat kecewa mengaku telah mendapat penjelasan langsung dari pihak sekolah. Dia menyebut terjadi miskomunikasi sehingga persoalan berkembang di luar konteks.
“Sudah dijelaskan oleh kepala sekolah bahwa hal ini memang miskomunikasi. Saya juga sudah tahu duduk masalahnya dan semua sudah selesai,” ujarnya. (*)