SURABAYA, IDEA JATIM – Beberapa hari terakhir, masyarakat Indonesia ramai membicarakan fenomena pencarian Koin Jagat yang menyita perhatian. Permainan ini mendorong pemain berburu koin virtual yang dapat ditukarkan dengan uang tunai di berbagai lokasi, termasuk Kota Surabaya.
Fenomena ini menuai sorotan dari para akademisi, termasuk Romeo, dosen S1 Sistem Informasi Universitas Dinamika (STIKOM Surabaya), yang mengungkap sejumlah risiko dan perbandingan permainan ini dengan aplikasi serupa.
Koin Jagat dan Perbandingannya dengan Pokémon Go
-Advertisement-.
Menurut Romeo, Koin Jagat bukanlah konsep baru dalam dunia digital. Ia membandingkannya dengan Pokémon Go, sebuah game berbasis augmented reality (AR) yang sempat populer di awal tahun peluncurannya.
“Pokémon Go adalah aplikasi berbasis AR yang menggunakan GPS untuk menangkap karakter virtual, sementara Koin Jagat adalah aplikasi media sosial berbasis lokasi yang mengintegrasikan pencarian koin sebagai daya tariknya,” jelas Romeo, Kamis (16/1/2025).
Meski serupa dalam konsep lokasi berbasis GPS, Koin Jagat memiliki pendekatan berbeda karena fokusnya lebih kepada aspek sosial dan hadiah uang tunai. Hal ini membuat permainan tersebut menjadi sangat menarik, tetapi juga berpotensi menimbulkan risiko.
Isu Keamanan dan Risiko Data Privasi
Romeo menyoroti bahwa salah satu risiko terbesar dari penggunaan aplikasi ini adalah keamanan data privasi pengguna.
“Aplikasi ini terus aktif di latar belakang untuk melacak lokasi pengguna, yang tidak hanya menguras baterai tetapi juga mengunggah data privasi secara terus-menerus,” tuturnya.
Selain itu, ia mengingatkan tentang potensi penipuan dari pihak tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan Jagat. Romeo menekankan pentingnya pemerintah memastikan bahwa aplikasi ini sudah terdaftar resmi dan memiliki mekanisme perlindungan data yang memadai.
“Pengembang aplikasi harus memastikan data pengguna aman dan dapat dipertanggungjawabkan,” tambahnya.
Dampak Sosial dan Fasilitas Umum
Selain isu keamanan, Romeo menyoroti dampak sosial dan fisik yang mulai terlihat akibat permainan ini. Di Surabaya, misalnya, pencarian Koin Jagat telah menyebabkan kerusakan fasilitas umum, seperti taman kota, serta menimbulkan kemacetan di beberapa lokasi.
“Fasilitas umum adalah milik bersama. Jangan sampai permainan ini mengorbankan kepentingan banyak orang demi hadiah individu,” ujarnya.
Respons Pemerintah Kota Surabaya
Sebelumnya, Pemerintah Kota Surabaya melalui Wali Kota Eri Cahyadi telah menanggapi fenomena ini dengan tegas. Beliau mengecam permainan ini karena menyebabkan kerusakan taman kota dan mengganggu ketertiban umum.
Fenomena Koin Jagat mungkin menjadi daya tarik baru dalam dunia digital. Namun, selain isu keamanan data privasi pengguna, permainan ini juga menimbulkan kerusakan fasilitas umum dan keresahan masyarakat. Nantinya, regulasi yang ketat terhadap aplikasi semacam ini menjadi kebutuhan mendesak untuk melindungi pengguna dan kepentingan publik. (*)