Gabriel Martinelli menyatakan keyakinannya bahwa Miles Lewis Skelly akan menjadi salah satu pemain terbaik dunia setelah hasil imbang 2-2 Arsenal yang mengecewakan melawan Aston Villa.
Upaya Arsenal untuk meraih gelar Liga Inggris mendapat pukulan telak setelah mereka kehilangan keunggulan dua gol dari pasukan Unai Emery.
Martinelli membawa Arsenal unggul di babak pertama sebelum Kai Havertz menggandakan keunggulan tuan rumah 10 menit setelah jeda.
Namun Villa membalas hanya empat menit kemudian melalui Youri Tielemans, dengan Ollie Watkins mencetak gol penyeimbang bagi tim tamu.
Arsenal yang terkejut mencari gol kemenangan setelah gol Watkins pada menit ke-68, dan Havertz mengira dia telah menemukannya ketika dia mengkonversi tembakan Mikel Merino tiga menit menjelang pertandingan usai.
Namun Havertz dinilai menggunakan lengannya saat membalikkan bola, dan golnya dianulir VAR.
Itu adalah pil pahit yang harus ditelan bagi Arsenal yang melihat Liverpool mencetak dua gol di akhir pertandingan melawan Brentford untuk memperpanjang keunggulan mereka di puncak klasemen.
Penghiburan bagi Mikel Arteta datang dari Lewis Skelly yang kembali tampil mengesankan sebagai bek kiri sementara dan hampir mencetak gol penentu kemenangan Leandro Trossard di menit-menit akhir.
“Kami mencintainya,” kata Martinelli ketika ditanya tentang pemain berusia 18 tahun itu. 'Dia hebat, anak bintang.
Kami percaya padanya. Saya pikir dia akan menjadi salah satu pemain terbaik dunia di masa depan.
Merefleksikan kehilangan dua poin berharga dalam situasi yang sulit, Martinelli menambahkan: “Ini hari yang mengecewakan. Kami ingin memenangkan pertandingan, tapi kami harus terus maju.
Kami percaya pada diri kami sendiri, kami harus terus maju dan berkembang, ini adalah perjalanan yang panjang. Kami harus fokus pada diri kami sendiri.
“Inilah sepak bola, inilah Premier League, liga terberat di dunia.
“Kami harus melihat pertandingan, melihat kesalahan yang kami buat dan memperbaikinya di pertandingan berikutnya.
“Kami tahu kualitas kami, kami tahu potensi yang kami miliki dan kami percaya pada diri kami sendiri.”