Gelar Parenting Class, SDN Ketabang 1 Surabaya Bekali Wali Murid Hadapi Arus Digital

SURABAYA, IDEA JATIM — Di tengah riuhnya notifikasi ponsel dan derasnya arus konten digital, anak-anak kini tumbuh dengan layar di genggaman sejak usia balita. Meski memberi peluang belajar baru, paparan <>gadget di usia dini berpotensi menimbulkan dampak negatif jika tak diiringi pendampingan yang tepat.

Kesadaran akan tantangan tersebut mendorong SDN Ketabang 1 Kota Surabaya menggelar kegiatan seminar bersama walimurid bertajuk “Parenting Class Mendampingi Generasi Emas Tanpa Cemas: Mendidik Sesuai Jamannya”.

-Advertisement-.


Kegiatan tersebut dihadiri sekitar 150 wali murid dari kelas 1 hingga 6 dan dirancang untuk membantu orang tua menemukan pola pengasuhan yang selaras dengan perkembangan teknologi, tanpa mengorbankan pembentukan karakter anak.

Mendidik Anak sesuai Zamannya 

Narasumber utama dalam kegiatan, Syaiful Bachri selaku Ketua Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) Surabaya menjelaskan bahwa dalam mendidik anak, orangtua seharusnya mengikuti zaman anaknya, bukan memaksa anaknya untuk menyesuaikan zaman orangtua.

“Kalau anak hidup di era digital, kita tidak bisa menutup mata, tapi kita juga tidak boleh lepas kendali. Maka orangtua perlu melakukan adaptasi pola asuh” ujar laki-laki yang akrab disapa Kak Iful itu, Sabtu (9/8/2025).

Menurut Syaiful, adaptasi pola asuh berarti memahami bahasa generasi sekarang, mengatur batasan yang realistis, dan menanamkan nilai sejak dini. Salah satunya dengan menetapkan jadwal penggunaan gadget yang seimbang antara kebutuhan belajar, hiburan, dan interaksi langsung di dunia nyata.

“Anak yang sejak dini sudah akrab dengan gawai tetap bisa tumbuh sehat secara fisik dan mental, asal orang tua aktif mendampingi dan membimbing,” tambah Owner Parenting Cangkru’an Surabaya itu.

Menyamakan Visi-Misi Orang Tua dan Sekolah 

Kepala Sekolah SDN Ketabang 1 Kota Surabaya, Sutiana, mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut sebagai langkah positif sekolah guna menyamakan visi dan misi dalam pemenuhan hak anak di sekolah dan di rumah.

“Saya sangat bersyukur dengan adanya kegiatan ini, semoga apa yang jadi semangat sekolah bisa berjalan seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan anak di rumah,” ucap Sutiana.

Terlebih lagi untuk anak kelas 1 yang memasuki masa transisi dari TK ke SD, dan anak kelas 6 yang tengah mempersiapkan proses Tes Kopetensi Akademik (TKA) untuk bulan November 2025 nanti.

Orangtua Juga Butuh Edukasi

Manfaat dari kegiatan tersebut juga langsung dirasakan oleh para wali murid, Nikmah, salah satu wali murid kelas 1 mengatakan bahwa dirinya bersyukur bisa mengikuti seminar itu sebagai bekalnya untuk memberikan pola asuh yang tepat pada buah hatinya.

“Sangat berguna, terutama ilmu tentang era digital ini ya, karena ini bukan zaman kita lagi, jadi banyak dari wali murid itu juga butuh ilmu tentang era digital dan bagaimana beradaptasi,” ungkap Nikmah.

Dengan wawasan yang tepat, orang tua tak lagi hanya menjadi penonton di tengah derasnya arus teknologi, tapi mampu menjadi nahkoda yang mengarahkan anak-anaknya berlayar aman di samudra digital. (*)

-Advertisement-.

IDJ