Guru SMK Negeri 1 Bondowoso Bantu Siswa Agar Tidak Putus Sekolah

BONDOWOSO, IDEA JATIM – Untuk mengantisipasi tingginya angka anak putus sekolah di Kabupaten Bondowoso, guru SMK Negeri 1 Bondowoso, secara rutin menyisihkan uang dari pencairan sertifikasinya setiap tri wulan, untuk membantu siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu.

Kepedulian ini sudah berlangsung bertahun-tahun. Mereka, para guru memberikan sumbangan sebesar Rp 300 ribu kepada 64 siswa yang kurang mampu, selama 4 kali setahun, per tiga bulan.

Ketua Komite Sekolah SMK Negeri 1 Bondowoso, Endang Sri Suharini, mengungkap, kepedulian para guru kepada siswa kurang mampu, sangat bermanfaat bagi siswa, agar bisa terus bersekolah.

-Advertisement-.


“Kami tidak ingin ada siswa yang putus sekolah karena kesulitan biaya. Maka, seluruh guru dengan ikhlas menyisihkan uangnya untuk diberikan kepada siswa kurang mampu,” ujarnya, Jumat (21/3/2025).

Penyaluran bantuan itu, kata Endang, diakomodasi oleh Bank Mini milik sekolah, yang nantinya dikelola oleh Komite Sekolah, untuk memenuhi biaya sekolah yang diperlukan oleh siswa.

“Nanti anak yang menerima bantuan dikumpulkan, diinformasikan jika mendapat bantuan, dan dikelola Komite Sekolah. Karena untuk membayar kekurangan anak-anak,” ungkap Endang di ruang kerjanya.

Tak hanya itu, pihak Komite Sekolah SMK Negeri 1 Bondowoso juga membantu siswa yang orang tuanya tidak mampu, melalui sumbangan yang bervariasi, bergantung dari hasil verifikasi ke rumah siswa.

“Kita bantu bervariasi berdasarkan kondisi ekonomi orang tua siswa. Ada yang menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), sehingga nominal bantuan yang diberikan ada yang Rp 350 hingga Rp 2.610.000. Bahkan, ada yang semuanya total kita tanggung,” jelasnya.

Endang berkeinginan agar di SMK Negeri 1, tidak ada siswa yang berhenti sekolah, karena masalah biaya. Karena, jika ada kesulitan keuangan, Komite Sekolah membuka diri untuk mencarikan solusi, melalui bantuan dari komite dan para guru.

“Yang penting anak itu jangan sampai tidak sekolah, karena tidak bisa membayar. Intinya begitu. Kalau ada kesulitan masalah keuangan, kami bisa membantu. Silahkan menghubungi kami di sekolah,” tukasnya.

Dirinya juga berpesan kepada orang tua siswa untuk memberikan dukungan kepada anak-anaknya untuk tetap bersekolah. Karena, menurut Endang, pendidikan itu, adalah tanggung jawab pemerintah, keluarga dan sekolah.

“Orang tua yang di rumah yang memberikan pendidikan keluarga, jangan sampai mendidik anaknya untuk tidak sekolah. Karena, pendidikan ini menjadi dasar anak untuk menyongsong masa depan,” pungkasnya. (*)

-Advertisement-.

IDJ