KOTA MALANG, IDEA JATIM – Universitas Negeri Malang (UM) melalui Departemen Sejarah menggelar workshop bertajuk <>Recording The Future >pada Jumat (7/2/2025), di Lab Museologi.
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari <>Workshop dan Call for Proposal> yang diselenggarakan sebelumnya pada 28 November 2023, terkait riset <>Recording The Future: An Audio-Visual Archive of Indonesia>. Workshop ini merupakan hasil kolaborasi antara Departemen Sejarah UM, KITLV, BRIN, dan Utrecht University.
-Advertisement-.
Workshop ini bertujuan untuk mendalami dan mengembangkan proposal riset yang telah terpilih dalam seleksi sebelumnya. Tiga proposal unggulan mendapatkan kesempatan untuk dipresentasikan dan dibimbing oleh para ahli dari UM, KITLV, Leiden University, dan Utrecht University.
Proposal pertama yang dipresentasikan oleh Gedhe Ashari, mahasiswa S2 Pendidikan Sejarah UM, berjudul “Pengembangan Film Dokumenter Riwayat Kewan untuk Menunjang Kesadaran dan Empati Sejarah pada Mahasiswa Departemen Sejarah UM”.
Dalam presentasinya, Ashari menjelaskan bahwa proposal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa UM tentang pentingnya sejarah melalui media film dokumenter.
Proposal kedua, yang disampaikan oleh Edo Pacsi, mahasiswa S1 Sejarah UM, berjudul “Perkembangan Infrastruktur Terminal Joyoboyo Surabaya 2000-2021”.
“Anda dapat memanfaatkan footage yang telah tersedia dari KITLV. Selain itu, saya juga menyarankan agar riset ini memperluas periodisasi hingga era terkini, karena ada rencana pengambilan sumber lisan dari masyarakat,” ungkap Arif Subekti pada Jumat (7/2/2025) sebagai dosen pembimbing proposal.
Presenter ketiga, Muhammad Ali Faqih, mahasiswa S1 Sejarah UM, mengajukan proposal berjudul “Kehidupan Malam Masyarakat Urban Surabaya dalam Konteks Pemenuhan Kebutuhan Rekreasi Periode Awal Abad 21”.
“Lebih baik jika istilah ‘kehidupan malam’ diganti dengan ‘wisata malam’ untuk kesantunan, dan pastikan untuk menjelaskan berbagai jenis wisata malam, seperti wisata kuliner atau wisata religi,” ujar Dra. Yuliati dalam sesi review.
Ireen Hoogenboom juga menyoroti relevansi data <>Recording The Future> bagi penelitian mahasiswa Sejarah UM. Ia berharap data tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam riset tugas mahasiswa UM.
“Saya berharap data hasil dari program RTF ini dapat dimaksimalkan dalam riset tugas mahasiswa sejarah UM,” ungkapnya dengan fasih dalam bahasa Indonesia.
Workshop ini diharapkan dapat memperkaya proses riset di bidang sejarah, memanfaatkan data visual yang tersedia, serta meningkatkan kualitas penelitian yang relevan dengan konteks Indonesia. (*)