Keripik Tempe Rohani Naik Kelas! Dosen Akuntansi FEB UM Terapkan Balanced Scorecard untuk Perkuat Strategi Ekspor ke Taiwan

Tim Peneliti dengan pemilik usaha

IDEA JATIM, MALANG — Inovasi strategi bisnis berbasis akademik kini menjadi daya dorong baru bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal untuk menembus pasar internasional. Tim dosen dari Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang (FEB UM), tengah melakukan riset mendalam tentang efektivitas implementasi Balanced Scorecard (BSC) dalam meningkatkan daya saing Keripik Tempe Rohani, produk kuliner ikonik asal Kota Malang yang kini telah ekspor ke Taiwan.

Roduk Inovasi Keripik Tempe Rohani

Kolaborasi Akademisi dan UMKM dalam Strategi Globalisasi
Penelitian yang didanai oleh Skema Desentralisasi FEB UM 2025 ini dipimpin oleh Tatas Ridho Nugroho, S.Pd., M.Pd., M.Ak, bersama dua dosen anggota—Adrian Hartanto Darma Sanputra, S.E., M.S.A. dan Eliza Silviana Miftakh, S.Pd., M.Pd.—dengan melibatkan mahasiswa berprestasi Gracia Natali Adonia dan Fortunata Fatria. Mereka melakukan riset langsung di Outlet Keripik Tempe Rohani, Jl. Tumenggung Suryo No.90, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Dalam koordinasi bersama pemilik Keripik Tempe Rohani, Trio Andi Cahyono, S.Pd., M.Pd, tim peneliti menyusun pendekatan riset berbasis Balanced Scorecard yang menyasar empat perspektif strategis: keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pertumbuhan dan pembelajaran.

-Advertisement-.


“Kami tidak hanya meneliti performa keuangan, tetapi juga mengevaluasi proses internal, loyalitas pelanggan, dan aspek pembelajaran organisasi untuk keberlanjutan usaha jangka panjang,” jelas Tatas Ridho.

Hasil Awal: Strategi Bertumbuh dari Tempe Lokal untuk Pasar Global
Melalui pendekatan qualitative case study, tim melakukan wawancara mendalam, observasi aktivitas produksi dan pemasaran, hingga menyebarkan kuesioner kepada pelanggan. Data kemudian ditabulasi berdasarkan kerangka BSC, dengan fokus pada indikator kinerja utama (Key Performance Indicators/KPI).

Pengumpulan data

Beberapa temuan awal menunjukkan bahwa:
Perspektif Keuangan: Telah dilakukan efisiensi biaya operasional dan pengelolaan dana ekspor yang mulai terstruktur.
Perspektif Pelanggan: Produk inovatif seperti OATEMPE Cookies dan Keripik Tempe Rasa-Rasa mendapatkan loyalitas tinggi dari konsumen ekspor dan domestik.
Proses Bisnis Internal: Inovasi dilakukan secara bertahap melalui riset pasar serta keluhan pelanggan yang ditanggapi dengan cepat melalui media digital.
Pertumbuhan dan Pembelajaran: Karyawan dilibatkan dalam inovasi produk, serta memiliki akses terhadap pelatihan sederhana dan sistem motivasi nonfinansial.

Baca Juga:  MA Almaarif Singosari Peringati Harlah ke-59, Teguhkan Jargon “SAE Saestu”

Mendukung Agenda SDGs dan ESG dalam UMKM Ekspor
Penelitian ini tak hanya relevan dalam kerangka bisnis, tetapi juga berdampak pada pembangunan berkelanjutan. Pendekatan Balanced Scorecard yang diadopsi selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), seperti:
SDGs 8: Meningkatkan pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.
SDGs 9: Memperkuat industri dan inovasi lokal.
SDGs 12: Mendukung pola produksi dan konsumsi berkelanjutan.

Selain itu, prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) juga tertanam melalui praktik akuntabilitas sosial dan efisiensi operasional yang mengurangi limbah produksi.

“Riset ini menjadi bentuk nyata kontribusi akademisi dalam mendorong UMKM lokal untuk naik kelas dan bersaing secara global tanpa meninggalkan aspek keberlanjutan,” tambah Adrian Hartanto.

Luaran dan Harapan: Dari Publikasi Internasional hingga Hak Cipta Inovasi
Hasil penelitian ini ditargetkan untuk diterbitkan di jurnal internasional terindeks Copernicus (Formosa Journal of Multidisciplinary Research), serta didaftarkan sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Selain itu, tim juga akan menyusun poster ilmiah untuk mendiseminasikan hasil kepada publik dan pelaku UMKM lainnya.

Tim berharap bahwa model pengukuran kinerja ini dapat direplikasi oleh pelaku usaha makanan ringan lainnya di seluruh Indonesia yang ingin menembus pasar ekspor. (red)

-Advertisement-.

IDJ