{“@context”: “https:\/\/schema.org”, “@type”:”VideoObject”, “name”: “Metro.co.uk”, “duration”: “T2M2S”, “thumbnailUrl” : https://i.dailym ail.co.uk\/1s\/2024\/12\/13\/13\/93120289-0-image-a-1_1734094897518.jpg”,”uploadDate”: “13-12-2024T13:01:14+ 0000,”Description”: “Menjelang Natal, Lapland ramai Dengan adanya wisatawan yang mengambil cuti musiman untuk mengunjungi Santa dan menikmati keajaiban musim dingin di ibu kota, Rovaniemi.\n\nTetapi dengan jumlah pengunjung tahun lalu hampir 30% lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya dan rekor jumlah pemesanan tahun ini, beberapa penduduk memperingatkan bahwa akan ada banyak pengunjung yang datang ke sana. pariwisata di resor Finlandia mengancam “komunitas” lokal, “contentUrl”: https://videos.metro.co.uk/videos.metro.co.uk }
Untuk menonton video ini, aktifkan JavaScript, dan pertimbangkan untuk meningkatkan versi ke browser web yang mendukung video HTML5
Setiap tahunnya, kota kecil Rovaniemi menjadi magnet bagi wisatawan yang ingin merasakan semangat Natal.
Terletak di Lapland, Finlandia di tepi Lingkaran Arktik, ini adalah “rumah resmi Sinterklas”, dengan pengunjung yang datang dari seluruh dunia untuk berkesempatan bertemu dengannya.
Rumah bagi Santa Claus Village, sebuah taman hiburan bertema musim dingin, wisatawan dapat mengagumi pemandangan bersalju, menaiki kereta luncur rusa kutub, dan menikmati seluncur es melintasi hutan.
Ini telah menjadi tujuan favorit banyak orang, terutama selama periode Natal, ketika desa ini menerima lebih dari 600.000 pengunjung setiap tahunnya.
Pada tahun 2023, Rovaniemi mencatat 1,2 juta pengunjung yang bermalam, mewakili pertumbuhan hampir 30% dibandingkan tahun 2022.
Kota dengan populasi sekitar 65.000 orang ini telah menyaksikan ledakan pariwisata. Tahun ini saja, 13 rute penerbangan baru diluncurkan ke Rovaniemi, menghubungkannya ke kota-kota seperti Jenewa, Berlin dan Bordeaux.

Namun, tidak semua orang menyukai lonjakan pariwisata ini, dan beberapa penduduk setempat dilaporkan menyatakan kekhawatirannya.
Kritikus mengatakan bahwa banyak gedung apartemen di pusat kota Rovaniemi digunakan untuk layanan akomodasi selama musim ramai dan tidak tersedia untuk digunakan sebagai tempat tinggal.
Munculnya “pendinginan”
Musim panas lalu, rekor gelombang panas di Eropa selatan mendorong wisatawan untuk mempertimbangkan kembali rencana perjalanan mereka.
Suhu di sebagian besar benua ini diklasifikasikan sebagai “ekstrim”, dan di beberapa wilayah, pesawat kesulitan lepas landas dari landasan pacu.
Akibatnya, minat untuk berlibur di daerah beriklim dingin meningkat, dan negara-negara Eropa utara mengalami lonjakan jumlah wisatawan.
Tren ini diperkirakan akan meningkat pada tahun 2025, namun hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana pusat-pusat yang lebih kecil, seperti Rovaniemi, dapat mengatasi perubahan tersebut.
Beberapa penduduk lokal percaya bahwa pertumbuhan harga sewa jangka pendek telah menaikkan harga dan mendorong keluarnya penghuni jangka panjang, sementara pusat kota telah menjadi “tempat sementara bagi wisatawan,” lapor AP.
Undang-undang Finlandia melarang layanan akomodasi profesional di gedung-gedung yang dimaksudkan untuk tempat tinggal, dan para aktivis mendesak pihak berwenang untuk menegakkan peraturan tersebut.

Sentimen penduduk lokal mencerminkan meningkatnya kekhawatiran terhadap pertumbuhan overtourism di kota-kota populer Eropa seperti Barcelona, Florence, dan Amsterdam.
Hal ini terjadi setelah Rovaniemi menyaksikan suhu yang luar biasa tinggi pada musim dingin ini, dengan sedikit salju dan hujan lebat.
Pada akhir November, kota ini biasanya tertutup salju putih, namun tahun ini suhu mendekati 2 derajat Celcius. Sementara itu, wilayah lain di Lapland terkena dampak cuaca hangat yang tidak sesuai musim dan hujan lebat.
Pada tanggal 3 dan 4 Desember, perusahaan liburan TUI harus membatalkan beberapa penerbangan ke Kuusamo.
Kurangnya salju dan hujan yang terus-menerus membuat pengunjung tidak mungkin melakukan perjalanan musim dingin yang direncanakan.

Wisatawan ditawari untuk memesan ulang dan menerima pengembalian uang, sementara perusahaan liburan lainnya memantau cuaca dengan cermat.
Reaksi terhadap overtourism di Rovaniemi terjadi setelah satu tahun meningkatnya kekhawatiran mengenai overtourism di seluruh Eropa.
Musim panas ini, slogan “Pulang” diteriakkan oleh warga yang memprotes jalanan yang padat, kebisingan pengunjung, dan dampak dari sewa liburan jangka pendek.
Pada bulan Oktober, ribuan orang turun ke jalan di Madrid untuk memprotes tingginya harga rumah dan pengaruh situs persewaan liburan seperti Airbnb.
Barcelona juga menyaksikan banyak demonstrasi tahun ini. Pada musim panas, penduduk setempat yang bersenjatakan pistol air menuntut agar “turis pulang”, sementara 22.000 orang melakukan protes pada bulan November untuk menuntut penurunan harga rumah.
Tempat liburan populer lainnya, seperti Kepulauan Canary, juga berulang kali mengkritik overtourism.
Apakah Anda punya cerita untuk dibagikan?
Hubungi kami melalui email MetroLifestyleTeam@Metro.co.uk.