Kota Batu Tembus 7 Besar Porprov Jatim 2025, Tapi Gagal Capai Target Emas dan Cabor Andalan Kalah di Rumah Sendiri

KOTA BATU, IDEA JATIM – Kota Batu menunjukkan taringnya di ajang Porprov IX Jawa Timur 2025 dengan berhasil menempati posisi tujuh besar dalam klasemen sementara perolehan medali.

Total raihan yang dikumpulkan kontingen Kota Batu mencapai 113 medali, terdiri dari 33 medali emas, 40 perak, dan 40 perunggu.

-Advertisement-.


Namun di balik pencapaian yang cukup membanggakan ini, terdapat catatan penting yakni target 40 medali emas yang dicanangkan sejak awal belum tercapai, dan dua cabang olahraga andalan justru gagal menyumbangkan emas meski bermain di kandang sendiri.

Ketua KONI Kota Batu, Sentot Ari Wahyudi pada Senin (7/7/2025) menyebut bahwa raihan medali kali ini merupakan hasil kerja keras seluruh atlet dan pelatih.

Beberapa cabang olahraga tampil sangat gemilang, salah satunya tinju yang menjadi penyumbang terbanyak dengan torehan 5 medali emas dan 5 perak.

Disusul gulat yang menyumbang 4 emas, 2 perak, dan 4 perunggu, serta PORDASI HBA & Equestrian yang juga membawa pulang 4 medali emas, 5 perak, dan 2 perunggu.

“Untuk cabang wushu turut menunjukkan kekuatannya dengan meraih 2 medali emas, 6 perak, dan 3 perunggu, begitu pula biliar yang menyumbang 3 emas, 1 perak, dan 1 perunggu. Cabang olahraga selam yang tergabung dalam POSSI mengoleksi 2 medali emas dan 2 perak, sementara tenis lapangan memberikan tambahan 2 emas dan 1 perak,” bebernya.

Sementara itu untuk cabor sambo menyumbang 2 medali emas dan 1 perak, disusul arung jeram dengan 1 emas dan 1 perak. Sepak bola putri juga berhasil menyumbang 1 medali emas.

Cabor tarung derajat menambah perolehan dengan 1 emas, 1 perak, dan 3 perunggu. Dari cabor loncat indah diperoleh 1 emas dan 1 perunggu, sedangkan dari cabang IBCA-MMA Kota Batu meraih 1 emas, 2 perak, dan 1 perunggu.

Kemudian cabang lainnya yang ikut menyumbang medali adalah bersepeda DHI & BMX dengan 2 emas, 1 perak, dan 4 perunggu, serta pentathlon yang memberikan 3 perak dan 2 perunggu.

Baca Juga:  Susunan Pemain Timnas U-23 Indonesia vs Laos: Raven–Struick Jadi Andalan di Lini Depan

Tidak ketinggalan dari IMI (Ikatan Motor Indonesia) disumbangkan 1 medali emas, 1 perak, dan 1 perunggu. Sedangkan dari PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia), atlet Batu menyumbangkan 1 emas, 1 perak, dan 4 perunggu.

Sementara itu, sejumlah cabor lain hanya berhasil menyumbangkan medali perak atau perunggu saja, seperti pencak silat dengan 2 perak dan 1 perunggu, paralayang dengan 1 perak dan 1 perunggu, muaythai dengan 1 perak dan 2 perunggu, serta cricket yang hanya menghasilkan 2 medali perunggu.

Cabang jujitsu, karate, triathlon, dan angkat besi masing-masing hanya menyumbangkan 1 medali perunggu. Catur, yang biasanya cukup diandalkan, kali ini hanya mampu menambah 1 medali perak.

Namun, di balik deretan medali tersebut, catatan serius harus diberikan pada dua cabor unggulan Kota Batu, yakni paralayang dan panjat tebing, yang justru gagal menyumbang satu pun medali emas. Padahal, keduanya selama ini dikenal sebagai lumbung medali dalam setiap keikutsertaan kontingen Batu di ajang-ajang provinsi maupun nasional.

“Intinya kami bersyukur bisa masuk tujuh besar, tapi kami tidak bisa tutup mata terhadap target yang meleset. Apalagi dua cabor andalan malah tidak perform. Ini akan jadi perhatian serius kami,” imbuhnya.

Ia juga menambahkan bahwa raihan medali ini menunjukkan adanya potensi besar di sejumlah cabor baru dan regenerasi atlet yang berjalan cukup baik. Namun ke depan, perbaikan pada sistem pelatihan, penyediaan fasilitas, hingga penguatan mental bertanding akan menjadi kunci agar capaian Kota Batu tidak hanya stagnan, tapi bisa terus meningkat dalam ajang olahraga selanjutnya. (*)

-Advertisement-.

IDJ