MALANG, IDEA JATIM— Di tengah tren sebagian karnaval yang berubah menjadi ajang “adu keras” sound horeg, SMAN 1 Kepanjen justru menghadirkan kemeriahan dengan cara berbeda.
Senin (13/8/2025), lebih dari 1.200 siswa turun ke jalan dalam parade bertema film, menonjolkan kreativitas dan seni tanpa dentuman audio memekakkan telinga.
-Advertisement-.
Setiap kelas mempersiapkan kostum terinspirasi karakter film terkenal, dari pahlawan super hingga tokoh klasik. Detail busana digarap dengan cermat, mulai dari bahan, warna, hingga properti pendukung.
Penampilan para pelajar memukau penonton, yang disuguhi “galeri seni berjalan” alih-alih deretan truk dengan pengeras suara. Kapolres Malang AKBP Danang Setiyo P.S. yang hadir di lokasi memberi apresiasi tinggi.
“Ini lho karnaval yang sesungguhnya, di mana kreativitas dan budaya menjadi daya tarik utama. Bukan sekadar arak-arakan sound system yang memekakkan telinga,” ujar AKBP Danang, Selasa (12/8/2025).
Ia menegaskan, konsep seperti ini patut menjadi inspirasi daerah lain. Selain memberi ruang bagi ekspresi positif pelajar, karnaval tanpa kebisingan dinilai lebih aman, tertib, dan nyaman bagi warga.
“Kami akan selalu mendukung karnaval yang menonjolkan karya, bukan kebisingan. Kegiatan seperti ini bisa membangun kebanggaan sekaligus mempererat hubungan antara sekolah, masyarakat, dan elemen masyarakat,” tambahnya.
Acara yang berlangsung dari pagi hingga siang itu ditutup dengan penampilan teatrikal singkat bertema perjuangan, yang semakin menguatkan kesan bahwa hiburan tak harus disampaikan lewat suara keras, tetapi bisa lewat visual dan pesan yang menyentuh. (*)