Legislator Jatim Tekankan Sekolah Rakyat di Malang Benar-Benar Terpat Sasaran

MALANG, IDEA JATIM — Program Sekolah Rakyat (SR) yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto mendapat perhatian luas. Tidak terkecuali di Kabupaten Malang. Program itu dinilai sebagai solusi pendidikan inklusif bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

Ketua Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno menyambut baik program tersebut. Menurutnya, konsep <>boarding school menjadikan SR lebih dari sekadar tempat belajar.

-Advertisement-.


“Program ini. Karena tidak hanya memberikan pendidikan formal, tapi juga menyediakan tempat tinggal, makanan, serta pembinaan karakter bagi anak-anak pintar dari keluarga tidak mampu. Ini sangat relevan dengan kebutuhan saat ini,” ujarnya, Selasa (29/4/2025).

Namun, Untari menyoroti masih banyaknya anak dari keluarga penerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang memiliki prestasi akademik tetapi kesulitan melanjutkan pendidikan akibat kendala biaya. 

Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya memastikan program SR benar-benar menjangkau anak-anak kurang mampu. Terlebih Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang juga menjalankan program sekolah unggulan.

“Kita harus memiliki data valid, agar semua anak pintar dari keluarga tidak mampu bisa diakomodasi. SR harus berdampingan dengan sekolah unggulan agar tidak terjadi kesenjangan baru antara yang mampu dan tidak mampu,” tambahnya.

Dengan konsep <>boarding school atau sekolah berasrama, anak-anak akan difasilitasi secara penuh. Mulai dari pendidikan, hingga kebutuhan hidup sehari-hari. Sehingga mereka bisa fokus belajar dan mengembangkan potensinya.

Baru-baru ini, Bupati Malang HM Sanusi bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau lokasi pembangunan SR di Desa Srigonco, Kecamatan Bantur. 

Sekolah tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 9,7 hektare. Lengkap dengan fasilitas pendidikan, asrama, serta ruang pembinaan keterampilan. Sanusi memastikan kesiapan administrasi dan teknis proyek ini.

“Semua perizinan telah kami siapkan. Ini bagian dari upaya nyata kami untuk memastikan pembangunan berjalan lancar dan tepat waktu,” ujarnya.

Sementara itu, Khofifah Indar Parawansa menyebut, pembangunan SR membutuhkan anggaran sekitar Rp200 miliar. Dana itu akan bersumber dari APBN serta kontribusi sektor swasta. Dia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk keberhasilan program ini.

“SR ini bukan hanya sekolah biasa. Ini investasi masa depan bangsa. Sinergi pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat menjadi kunci agar <>boarding school ini dapat berfungsi optimal dan berkelanjutan,” kata Khofifah saat meninjau lokasi program SR di Malang. (*)

-Advertisement-.

IDJ