KOTA MALANG, IDEA JATIM – Sebanyak 430 siswa SDN Lowokwaru 3 menikmati makan bergizi gratis (MBG), Senin (13/1/2025). Menu hari ini terdiri dari nasi, ayam krispi, saus, tumis kacang panjang, tempe, buah semangka, dan susu kemasan.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Malang, Suwarjana mengatakan, dalam pelaksanaan MBG hari ini, pihaknya mengalami soal anggaran. Sebab, Kota Malang tidak termasuk dalam sasaran tahap pertama yang didanai oleh anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
-Advertisement-.
Suwarjana menjelaskan, pelaksanaan MBG di Kota Malang pada tahap ini akan berjalan selama 3 bulan ke depan. Yakni mulai dari 13 Januari, sampai 29 Maret. Hal itu sebagaimana petunjuk dari pemerintah pusat.
“Untuk anggaran, sebesar Rp 10.000 per porsi. Kami memerlukan pendampingan dari dana APBD yang sudah disetujui oleh wali kota terpilih,” ungkapnya, Senin (13/1/2025).
Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat hadir langsung ke SDN Lowokwaru 3 untuk mendukung dan memastikan pelaksanaan program MBG di Kota Malang berjalan dengan lancar. Bahkan mendapat respons positif dari orang tua siswa.
Wahyu menambahkan, program besutan Presiden Prabowo Subianto itu mendapatkan dukungan dari perusahaan Gojek berupa corporate social responsibility (CSR). Sehingga semua kebutuhan MBG dipenuhi oleh Gojek.
“Kata ibu-ibu wali murid tadi, kalau bisa dari SD SMP SMA sampai kuliah. Jadi memang antusias sekali mereka dengan program MBG,” ujarnya.
Sampai saat ini, pihaknya masih menunggu turunnya petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk pelaksanaan (juklak) tentang program MBG dari pemerintah pusat. Sementara ini, pihaknya hanya bisa mengandalkan CSR dari Gojek.
“Yang jelas harus ada juknis. Jika ada juknisnya, kita perlu pendampingan. Kita siapkan dalam APBD,” pungkasnya.
Head Area Gojek Malang Raya, Achriansyah Agung menjelaskan, dalam penyediaan menu makanan MBG, pihaknya memilih restoran terdekat dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Dijelaskannya, setiap porsi makanan dipatok dengan seharga Rp 14.900. Menu di dalamnya pun bervariatif sesuai rekomendasi dari Dinas Kesehatan.
“Kami juga melibatkan badan gizi dan Dinas Kesehatan untuk memastikan makanan layak konsumsi bagi anak-anak,” jelasnya.
Salah seorang siswa SDN Lowokwaru 3 kelas 6, Azzahra Kyla mengaku senang dengan adanya program MBG ini. Menu makanannya pun baginya enak. Bahkan dia terlihat lahap saat menyantap hidangannya.
“Programnya bagus. Jadinya uang jajan saya bisa dibuat menabung,” tuturnya. (*)