JOMBANG, IDEA JATIM – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, terus mendorong transformasi pesantren agar semakin maju dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Langkah ini sejalan dengan visi menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul yang memiliki kompetensi relevan untuk menjawab tantangan masa depan.
Pratikno menegaskan, sektor pendidikan mendapat perhatian serius dari pemerintah. Hal ini juga merupakan amanat langsung dari Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya pembangunan SDM sebagai prioritas nasional.
“Pengembangan sumber daya manusia unggul di mana pun anak Indonesia berada, baik di sekolah formal maupun informal, di sekolah umum maupun sekolah keagamaan, di kota maupun di pinggiran, semua harus mendapatkan pelayanan maksimum di bidang pendidikan,” ujar Pratikno di Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu (12/7/2025).
Pratikno juga menekankan pentingnya penguatan pendidikan pesantren karena jumlah santri yang besar di Indonesia. Para santri, katanya, harus tumbuh secara fisik, mental, dan moral, sekaligus memiliki kompetensi yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengungkapkan, berdasarkan data Kementerian Agama, terdapat sekitar 42.000 pesantren di seluruh Indonesia dengan jumlah santri lebih dari 5 juta orang. Ia menekankan bahwa peran pesantren telah berevolusi jauh dari masa lampau.
“Oleh karena itu, adaptasi terhadap perubahan yang cepat menjadi suatu keniscayaan bagi pesantren,” kata KH Yahya.
Dalam kunjungannya ke Pesantren Tebuireng, Pratikno disambut langsung oleh pengasuh pondok, KH Kikin Abdul Hakim Mahfudz atau yang akrab disapa Gus Kikin.
Rombongan kemudian melakukan ziarah ke makam Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan KH Hasyim Asy’ari, pendiri Pesantren Tebuireng sekaligus pendiri Nahdlatul Ulama. (**)