Baru-baru ini sebuah artikel menarik diterbitkan tentang pasar real estat virtual yang berkembang pesat. Ini mengungkap banyak aspek dari fenomena ini, termasuk pemain besar seperti Holiverse, The Sandbox, dan Decentraland. Platform ini memberi investor peluang unik di ruang digital, mengubah bidang tanah virtual menjadi aset berharga dengan bantuan teknologi NFT. Holiverse mengandalkan inovasi dan solusi bisnis praktis, menciptakan cara baru dalam menggunakan ruang virtual.
Tanah, bangunan, dan objek virtual di Metaverses mendapatkan nilai yang besar karena banyak faktor. Mari kita pikirkan beberapa di antaranya. Poin utama dari penetapan biaya real estat virtual dibahas dalam artikel asli.
-Advertisement-.
lokasi
Ruang virtual, seperti ruang nyata, dibagi menjadi area “populer” dan “kurang populer”. Plot yang terletak di area pusat, dekat objek terkenal, atraksi, atau di tempat dengan lalu lintas pengguna tinggi, biasanya lebih mahal. Misalnya, kedekatan dengan merek besar, tempat konser virtual, atau objek terkenal dapat meningkatkan biaya secara signifikan. Misalnya, di “Sandbox”, sebidang tanah di dekat kediaman Snoop Dogg dijual seharga ratusan ribu dolar justru karena lokasinya yang “menguntungkan”.
Ukuran dan fungsi
Seperti di dunia nyata, skala plot juga penting. Area yang luas memungkinkan pelaksanaan proyek yang kompleks – mulai dari kantor virtual hingga tempat konser atau kompleks perumahan. Sementara itu, sebidang tanah kecil di kawasan bergengsi juga bisa memiliki nilai yang sama karena tingginya aktivitas dan peluang unik untuk berinteraksi dengan pengguna.
Peluang infrastruktur dan interaksi
Platform yang menyediakan infrastruktur canggih, seperti toko, pameran, kantor, dan ruang interaksi lainnya, menciptakan nilai tambah bagi pemilik properti. Lahan yang terletak di dekat lokasi ini sering kali memiliki nilai lebih tinggi, karena memberikan visibilitas yang lebih baik dan menarik pengunjung.
Holiverse: Era baru investasi real estat virtual
Holiverse menonjol dari para pesaingnya dengan pendekatan uniknya terhadap real estat virtual. Berbeda dengan The Sandbox, yang menarik pengguna dengan kreativitas dan peluang bermain game, kolaborasi dengan merek terkenal, dan menyediakan alat untuk menciptakan dunia mereka sendiri, Holiverse berfokus pada solusi perusahaan dan profesional. Hal ini memungkinkan perusahaan tidak hanya bersenang-senang, tetapi juga menggunakan ruang digital untuk interaksi, pengembangan, dan kolaborasi yang efektif.
Dibandingkan dengan Decentraland yang berfokus pada galeri seni, pameran, dan acara untuk berbagai pengguna, Holiverse menawarkan integrasi yang lebih dalam antara dunia digital dan dunia nyata. Platform ini menciptakan peluang untuk ruang bisnis virtual, kantor, platform pendidikan, dan area komersial, menyediakan tempat bagi organisasi untuk mengadakan pertemuan, bernegosiasi, dan bahkan melakukan seluruh aktivitas bisnis.
Selain itu, Holiverse mengintegrasikan teknologi yang melampaui lingkungan digital tradisional, misalnya mengembangkan avatar DNA bekerja sama dengan Dr. Dmitry Chebanov. Kembar digital ini, berdasarkan kode genetik, memungkinkan simulasi reaksi tubuh manusia terhadap efek medis dan efek lainnya. Kombinasi teknologi digital dan biologi membuka berbagai peluang dalam pengobatan yang dipersonalisasi, pemodelan kesehatan, dan penelitian medis, menjadikan Holiverse menarik bagi perusahaan yang terkait dengan kedokteran, bioteknologi, dan industri inovatif lainnya.
Likuiditas dan risiko pasar
Likuiditas real estate virtual tetap menjadi isu utama bagi investor. Meskipun pasar menunjukkan pertumbuhan pesat dan menarik pemain papan atas dan selebriti, penjualan aset mungkin memerlukan waktu lebih lama dari perkiraan, terutama jika permintaan di wilayah tertentu menurun. Lahan virtual di area pusat platform populer mungkin memiliki permintaan yang tinggi, namun area yang kurang populer berisiko mengalami penurunan minat.
Selain masalah likuiditas, ada risiko lain. Ketidakpastian hukum dalam regulasi aset digital mungkin membuat sebagian investor enggan. Kebutuhan untuk menerapkan standar internasional dan kerangka legislatif untuk melindungi hak milik masih merupakan tugas yang mendesak. Seiring dengan meningkatnya nilai aset, potensi serangan siber dan penipuan pun meningkat. Volatilitas pasar yang tinggi dan kompleksitas teknologi dalam berinteraksi dengan platform mengharuskan investor untuk lebih berhati-hati dan terampil.
Prospek pengembangan
Terlepas dari risikonya, pasar real estate virtual diperkirakan akan tumbuh dari $1,14 miliar pada tahun 2022 menjadi $15,7 miliar pada tahun 2030, hal ini menunjukkan minat yang berkelanjutan terhadap bidang ini. Holiverse bertujuan untuk menjadi pemain penting, berkontribusi terhadap tren investasi real estate digital dan menawarkan solusi unik kepada kliennya.
Dan Michael
Pusat Pers Holiverse
klik@holiverse.ai