Friday, September 12, 2025
14.8 C
London
Home Blog Page 3

Ratusan Kepala Madrasah di Gresik Kunjungi MTs Almaarif 01 Singosari, Lakukan Benchmarking

IDEA JATIM, MALANG RAYA– MTs Almaarif 01 Singosari kembali meneguhkan reputasinya sebagai madrasah rujukan nasional. Sabtu (6/9) kemarin, sebanyak 140 Kepala Madrasah Kelompok Kerja Madrasah (KKM) Kabupaten Gresik berbondong-bondong hadir untuk melakukan benchmarking di lembaga berjargon Kreatif, Edukatif, Religius, Elegan, Nyaman (KEREN) tersebut.


Sejak awal, suasana kegiatan berlangsung intens dan inspiratif. Para tamu diajak berkeliling unit pendidikan di bawah naungan Yayasan Pendidikan Almaarif Singosari, ditemani pemandu yang menjelaskan berbagai program unggulan. Mereka juga disuguhi pameran karya siswa dari kelas peminatan, hingga atraksi live drawing, tahfidz, multilingual, dan olahraga yang menampilkan potensi siswa secara nyata.


Hadir pula sejumlah tokoh penting, di antaranya Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Kasi Pendma) Kabupaten Gresik Hj. Masfufah, M.Pd.; Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Malang Drs. H. Sahid, MM.; Pembina Yayasan Pendidikan Almaarif Singosari Prof. Dr. H. Maskuri Bakri, M.Si.; serta Ketua Yayasan Pendidikan Almaarif Singosari H. Moh. Anas Noor, SH., MH.


Dalam sambutannya, Hj. Masfufah menegaskan benchmarking bukan sekadar kunjungan, melainkan program strategis untuk meningkatkan kapasitas kepala madrasah.


“Melalui studi banding ini, para kepala madrasah belajar langsung dari sistem yang sudah berjalan. Inovasi yang diperoleh bisa diadaptasi untuk meningkatkan mutu lembaga masing-masing,” jelasnya.
Prof. Maskuri menambahkan, madrasah unggul hanya bisa bertahan jika mampu mengelola tiga pilar utama: branding, kemitraan, dan inovasi.


“Ketiga aspek ini harus berjalan seiring agar madrasah tidak hanya bertahan, tapi juga unggul menghadapi tantangan era destruktif,” tegasnya.


Sementara itu, Kepala MTs Almaarif 01 Singosari, Dwi Retno Palupi, M.Pd., memaparkan praktik baik yang telah diterapkan, mulai dari fleksibilitas kurikulum hingga kesempatan penuh bagi siswa mengikuti kompetisi sesuai bakat mereka.


“Kami percaya setiap siswa punya potensi unik. Tugas kami memberi ruang agar potensi itu tumbuh maksimal,” ujarnya.


Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab, doa, hingga foto bersama. Lebih dari sekadar berbagi ilmu, benchmarking ini menjadi ajang mempererat silaturahmi sekaligus membuka cakrawala baru bagi pengembangan madrasah di Kabupaten Gresik. (*)

Porprov Jatim 2025, Kota Blitar Targetkan Masuk 15 Besar

0

KOTA BLITAR, IDEA JATIM – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Blitar menargetkan kontingen Kota Blitar bisa masuk 15 besar pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim IX tahun 2025.

Totalnya ada 320 atlet dan official Kota Blitar yang diberangkatkan menuju ajang Porprov Jatim IX tahun 2025.

Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Blitar Sukardji mengatakan dari 320 orang tersebut, terdiri dari 249 atlet dan 71 orang official.

Target ini naik, dibandingkan dengan pencapaian kontingen Kota Blitar pada ajang Porprov di tahun 2022 dan 2023 lalu.

“Porprov Jatim dimulai tanggal 28 Juni sampai 5 Juli 2025. Kami menargetkan tahun ini bisa masuk peringkat 15 besar,” kata dia, Senin (23/6/2025).

Sukardji menyebut pada ajang Porprov Jatim tahun 2023 Kota Blitar berada pada peringkat 18 dan pada ajang Porprov Jatim tahun 2022 masuk peringkat 21.

“Target kami itu, masuk 15 besar di ajang Porprov Jatim tahun ini,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin menyampaikan Kota Blitar merupakan salah satu daerah kecil yang ada di Jawa Timur. Namun, ia percaya kontingen Kota Blitar bisa mencapai target yang ditentukan.

“Kami harap para atlet bisa mengukir prestasi di ajang Porprov tahun ini. Sebelumnya masuk peringkat 18 besar, tidak terlalu buruk ya dan tahun ini ditargetkan bisa 15 besar,” imbuhnya. (*)

SD Maarif Jogosari Pandaan Konsisten Hadirkan Inovasi Baru

0

IDEA JATIM, PASURUAN – SD Maarif Jogosari Pandaan terus menunjukkan komitmennya sebagai “Sekolah Inovasi” dengan menghadirkan berbagai program unggulan untuk membentuk karakter siswa.


Sekolah yang beralamat di Jalan Ahmad Yani, Jogosari, Pandaan ini telah menjalankan konsep pembelajaran berbasis penemuan atau one day discovery sejak lama, bahkan sebelum diberlakukannya Kurikulum 2013.


Kepala SD Maarif Jogosari Pandaan, Nurul Khusnaini, S.Pd., menjelaskan bahwa inovasi sudah menjadi bagian dari identitas sekolah. Setiap tahun, pihaknya menekankan adanya pembaruan program agar siswa memiliki pengalaman belajar yang berbeda dan bermakna.


“Sejak 2016, kami mencanangkan program unggulan manziliyah atau rumah inovasi yang membawahi enam kegiatan utama,” jelasnya. Kamis, (4/9) kemarin.


Enam program tersebut terdiri dari Pustaka Menyapa (Puspa) yang mengasah keterampilan literasi melalui mading, perpustakaan, hingga aktivitas mencari berita sekolah. Selanjutnya, Beras Ketan (kebersihan dan kesehatan) yang membekali siswa dalam mengelola tanaman toga, seperti kunyit dan kencur, hingga pengolahan menjadi minuman herbal.


Program lain adalah Sehati (Senang Hayati) yang fokus pada bidang pertanian dan perikanan. Setiap siswa baru diwajibkan menebar benih lele hingga akhirnya ikut serta dalam proses panen. Sementara itu, Inova Kids menghadirkan pelatihan keterampilan organisasi. Siswa diajari kepanitiaan, menyusun acara, hingga menjadi pembawa acara (MC).


Dari sisi karakter, ada Bidiksip yang menekankan pentingnya kedisiplinan sejak awal masuk sekolah. Kemudian, Yaumiyah membiasakan siswa dengan praktik ibadah sehari-hari, seperti salat dhuha dan salat wajib berjamaah.


Menurut Khusnaini, keenam program tersebut bukan sekadar kegiatan tambahan, namun sarana untuk menumbuhkan karakter positif pada lebih dari 1.090 siswa yang ada.
“Kami ingin siswa tidak hanya pintar dalam akademik, tetapi juga memiliki keterampilan hidup, disiplin, dan akhlak yang baik,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para orang tua dan seluruh pihak yang senantiasa mendukung jalannya program sekolah hingga saat ini.


Menurutnya, dengan konsistensi menghadirkan inovasi, SD Maarif Jogosari Pandaan kian meneguhkan diri sebagai sekolah yang adaptif dan siap membekali siswa menghadapi tantangan zaman.


“Tanpa kerja sama yang solid, program ini tidak bisa berjalan maksimal. Kami berterima kasih karena orang tua dan guru yang selalu sejalan dengan visi sekolah,” pungkasnya. (**)

Atlet Bulu Tangkis Komang Ayu Cahya Dewi Resmi Mundur dari Pelatnas PBSI

0

JAKARTA, IDEA JATIM – Kabar mengejutkan datang dari dunia bulu tangkis Indonesia. Pebulu tangkis tunggal putri, Komang Ayu Cahya Dewi, resmi mengundurkan diri dari pelatnas Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Atlet asal Bali ini memutuskan untuk melanjutkan kariernya sebagai pemain independen, terhitung sejak Kamis (4/9/2025).

Komang Ayu, yang selama beberapa tahun terakhir tampil membela Merah Putih di berbagai turnamen internasional, memilih jalur baru setelah menimba banyak pengalaman di pelatnas. Keputusan ini sekaligus menandai fase baru dalam perjalanan kariernya sebagai atlet profesional yang lebih mandiri.

PBSI melalui pernyataannya menyampaikan apresiasi atas dedikasi dan kontribusi Komang selama berada di pelatnas. Federasi berharap ia tetap menjaga konsistensi performa dan mampu terus mengharumkan nama Indonesia meski kini berstatus pemain independen.
PBSI juga mendoakan agar Komang sukses dalam setiap langkah kariernya di masa mendatang.

Langkah Komang Ayu menambah daftar atlet bulu tangkis Indonesia yang memilih keluar dari pelatnas dan meniti jalur independen. Fenomena ini bukan hal baru, sebab sebelumnya sejumlah pemain juga mengambil keputusan serupa untuk lebih bebas menentukan arah karier dan partisipasi turnamen.

Meski demikian, kiprah Komang tetap ditunggu publik bulu tangkis tanah air. Dengan status barunya, penggemar berharap Komang bisa terus tampil kompetitif di level internasional, baik melalui turnamen BWF maupun ajang bergengsi lainnya. Karier independen ini juga menjadi tantangan tersendiri baginya dalam menjaga performa sekaligus pembuktian bahwa ia masih bisa bersaing di papan atas dunia. (**)

Sumber: Beritasatu.com

5 Alasan Timnas Indonesia Diunggulkan saat Hadapi Taiwan

0

SURABAYA, IDEA JATIM – Timnas Indonesia akan menjajal kekuatan Taiwan dalam laga uji coba internasional yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (5/9/2025) pukul 20.30 WIB.

Meski berstatus laga persahabatan, pertandingan ini sarat makna. Kemenangan akan menjadi modal penting bagi skuad Garuda untuk membangun kepercayaan diri sekaligus mengasah strategi jelang agenda resmi kualifikasi Piala Dunia 2026.

Di atas kertas, anak asuh Patrick Kluivert memang lebih diunggulkan. Ada setidaknya lima alasan mengapa Indonesia layak disebut favorit dalam duel menghadapi Taiwan.

1. Kualitas Individu Pemain Lebih Mumpuni

Komposisi pemain Timnas Indonesia saat ini jauh lebih solid dibanding beberapa tahun lalu. Kehadiran nama-nama naturalisasi seperti Jay Idzes, Ivar Jenner, Justin Hubner, hingga kiper Emil Audero memberi tambahan kualitas signifikan.

Belum lagi pemain muda potensial seperti Marselino Ferdinan, Egy Maulana Vikri, dan Yance Sayuri yang terus berkembang. Kedalaman skuad Garuda kini memiliki teknik, visi bermain, dan pengalaman internasional yang lebih kaya, membuat Indonesia lebih unggul secara individu dibanding Taiwan.

2. Rekor Pertemuan Lebih Unggul

Dalam catatan pertemuan, Indonesia memiliki rekam jejak positif atas Taiwan. Garuda kerap mendominasi permainan dan meraih kemenangan pada laga-laga sebelumnya.

Fakta ini tentu menjadi bekal mental sekaligus kepercayaan diri tambahan bagi Kluivert dan anak asuhnya. Sebaliknya, Taiwan sering kali kesulitan menghadapi tim Asia Tenggara yang mengandalkan kecepatan serta agresivitas.

3. Kekuatan Serangan Sayap

Senjata utama Indonesia ada pada variasi serangan dari sisi sayap. Nama-nama seperti Calvin Verdonk, Kevin Diks, hingga Marselino Ferdinan punya kemampuan melepas umpan silang berbahaya.

Kolaborasi mereka dengan striker seperti Ragnar Oratmangoen atau Yakob Sayuri membuat pertahanan Taiwan rawan kebobolan, terutama menghadapi crossing maupun pergerakan cepat cut inside.

4. Pertahanan Taiwan yang Rawan

Meski dikenal disiplin, pertahanan Taiwan sering meninggalkan celah. Mereka kerap kesulitan menghadapi pressing tinggi dan mudah kehilangan bola di area sendiri.

Inilah yang bisa dimanfaatkan Indonesia dengan pressing cepat ala Kluivert. Selain itu, barisan belakang Taiwan kurang kuat dalam duel udara maupun situasi bola mati—kelemahan yang bisa dieksploitasi Garuda lewat pemain bertipe fisik seperti Jay Idzes atau Justin Hubner.

5. Motivasi Tinggi Skuad Garuda

Bagi Timnas Indonesia, uji coba ini bukan sekadar laga persahabatan. Para pemain ingin membuktikan kualitas agar tetap menjadi pilihan utama menghadapi laga-laga krusial di kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Irak dan Arab Saudi.

Dukungan penuh publik Tanah Air di Surabaya juga akan menambah semangat skuad Garuda. Energi dari ribuan suporter di Gelora Bung Tomo diprediksi menjadi faktor pembeda, membuat Indonesia tampil lebih agresif sejak menit awal.

Dengan kombinasi kualitas individu yang meningkat, rekor pertemuan yang positif, kekuatan serangan sayap, kelemahan lawan di lini pertahanan, serta motivasi besar untuk menang, Timnas Indonesia memang layak diunggulkan atas Taiwan. Namun, kewaspadaan tetap diperlukan, sebab satu kesalahan kecil bisa berbuah kejutan dari lawan. (**)

sumber: Beritasatu.com

Keren! 4 Punggawa Timnas Indonesia di Pentas Liga Europa, Siapa Saja?

0

JAKARTA, IDEA JATIM – Musim 2025/2026 menjadi catatan bersejarah bagi sepak bola Indonesia. Untuk pertama kalinya, empat pemain Timnas Indonesia dipastikan tampil di kompetisi Liga Europa, ajang kasta kedua paling bergengsi di Eropa setelah Liga Champions.

Mereka adalah Calvin Verdonk, Dean James, Ivar Jenner, dan Miliano Jonathans. Kehadiran keempatnya di panggung Eropa menjadi bukti nyata bahwa kualitas pemain Indonesia kini semakin diakui dunia.

Liga Europa musim ini diikuti 36 tim dengan format baru. Setiap tim akan menjalani delapan pertandingan fase awal sebelum perebutan tiket menuju babak gugur. Delapan tim teratas lolos langsung ke 16 besar, sementara 16 tim berikutnya mesti menjalani play-off untuk berebut tiket tambahan.

Di tengah persaingan ketat tersebut, publik Tanah Air tentu menunggu kiprah empat pilar Garuda yang kini siap bersaing melawan klub-klub top Eropa.

1. Calvin Verdonk (Lille OSC)

Keputusan besar diambil Calvin Verdonk ketika meninggalkan NEC Nijmegen dan bergabung ke Lille OSC. Transfer bernilai 3 juta euro atau sekitar Rp57 miliar ini dikonfirmasi oleh pakar transfer Eropa, Fabrizio Romano.

Bek kiri Timnas Indonesia kelahiran 26 April 1997 itu diproyeksikan menjadi pengganti Gabriel Gudmundsson yang hengkang. Dengan gaya main cepat dan agresif ala pelatih Paulo Fonseca, Verdonk diyakini cocok mengisi lini pertahanan Lille.

Lille sendiri tampil di fase grup Liga Europa setelah finis di posisi kelima Ligue 1 musim lalu. Bagi Verdonk, inilah panggung untuk membuktikan dirinya di level tertinggi.

2. Dean James (Go Ahead Eagles)

Nama Dean James juga mencetak sejarah. Bersama Go Ahead Eagles, ia lolos ke Liga Europa usai menjuarai Piala KNVB 2024/2025. Prestasi itu otomatis memberi tiket langsung ke fase grup, tanpa perlu melalui play-off.

Bagi James, ini menjadi debut perdananya di panggung Eropa. Go Ahead Eagles tergabung dengan lawan-lawan tangguh seperti Aston Villa, FC Salzburg, Panathinaikos, dan VfB Stuttgart.

Duel melawan Aston Villa di Deventer pada 23 Oktober 2025 diprediksi menjadi ujian besar pertama James untuk mengukur ketangguhan klubnya di hadapan publik sendiri.

3. Ivar Jenner (FC Utrecht)

Gelandang muda Ivar Jenner resmi masuk skuad utama FC Utrecht di Eredivisie musim 2025/2026. Klub asal Belanda itu tampil di Liga Europa setelah finis keempat di klasemen Eredivisie dan menyingkirkan Sheriff Tiraspol di babak kualifikasi.

Jenner, kelahiran 10 Januari 2004, sebelumnya banyak tampil di tim kelompok umur. Kini, ia mendapat kepercayaan penuh membela tim senior. Jam terbang di Eropa jelas akan memperkuat perannya sebagai motor lini tengah Timnas Indonesia.

4. Miliano Jonathans (FC Utrecht)

Masih dari klub yang sama, Miliano Jonathans juga akan tampil bersama FC Utrecht. Pemain muda ini sudah mencatat empat penampilan di babak play-off Liga Europa musim ini.

Jonathans baru saja menyelesaikan proses naturalisasi dan resmi menjadi Warga Negara Indonesia. Saat ini ia tinggal menunggu proses perpindahan federasi dari KNVB ke PSSI sebelum bisa resmi mengenakan jersey Merah Putih.

Meski baru di level klub, eksposurnya di Eropa diharapkan bisa menjadi modal penting ketika nanti membela Timnas Indonesia.

Kehadiran Calvin Verdonk, Dean James, Ivar Jenner, dan Miliano Jonathans di Liga Europa tak hanya membanggakan, tapi juga membawa harapan besar. Mereka akan membawa pengalaman berharga dari level kompetisi tertinggi, yang nantinya bisa menjadi bekal untuk memperkuat Timnas Indonesia di ajang internasional. (**)

Sumber: Beritasatu.com

Pemandu Bakar Timnas Simon Tahamata Kritik PSSI Gelar Laga Timnas di Luar Jakarta

0

BEKASI, IDEA JATIM – Kepala pemandu bakat timnas Indonesia, Simon Tahamata, melontarkan kritik tajam terhadap keputusan PSSI yang kerap menggelar pertandingan timnas di luar Jakarta. Menurutnya, Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) adalah rumah sejati timnas dan seharusnya menjadi prioritas utama.

“Kenapa kita tidak bermain di Jakarta? GBK adalah stadion yang bagus dan selalu penuh. Di televisi saya lihat, ketika tim bermain di tempat lain, kursi penonton banyak yang kosong. Atmosfer di Jakarta luar biasa, membuat pemain termotivasi. Jangan main di tempat lain,” ujar Simon, Kamis (4/9/2025).

Simon menilai atmosfer penuh suporter di GBK merupakan energi penting yang tidak tergantikan bagi skuad Garuda. Ia membandingkan dengan timnas Belanda yang konsisten hanya bermain di dua stadion besar.

“Tidak pernah mereka bermain di Eindhoven, meski PSV klub besar. Sama halnya dengan kita. Laga besar harus di GBK, sementara laga persahabatan bisa digelar di kota lain seperti Medan atau Bali,” tambahnya.

Seperti diketahui, PSSI dalam beberapa tahun terakhir memang memilih menggelar laga timnas di berbagai daerah. Misalnya, FIFA Match Day September mendatang akan berlangsung di Surabaya, turnamen Piala Kemerdekaan sebelumnya digelar di Sumatera Utara, dan timnas U-23 memainkan kualifikasi Piala Asia U-23 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo.

Langkah ini sempat menuai pro-kontra. Di satu sisi, keputusan itu dianggap sebagai upaya pemerataan agar dukungan publik daerah juga terakomodasi. Namun, di sisi lain, kritik muncul terkait atmosfer stadion yang tidak sebanding dengan GBK, sebagaimana disoroti Simon Tahamata. (**)

Sumber: Beritasatu.com

Surabaya Siap Gelar FIFA Matchday, Pemprov Jatim Pastikan Keamanan Terkendali

0

SURABAYA, IDEA JATIM – Pemerintah Provinsi Jawa Timur memastikan gelaran FIFA <>Matchday Timnas Indonesia di Surabaya berjalan aman dan lancar meski situasi politik di kota ini sempat memanas akibat demonstrasi besar-besaran akhir pekan lalu.

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menegaskan aparat keamanan sudah bekerja maksimal untuk mengawal jalannya laga internasional yang akan digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya.

“Besok ada pertandingan sepak bola internasional ya. Jadi aparat bekerja keras karena kita insyaallah optimistis Jawa Timur ini dalam kondisi yang bisa terkendali,” ujar Emil usai paripurna di DPRD Jatim, Selasa (2/9/2025).

Menanggapi keresahan masyarakat pasca kerusuhan yang terjadi pada pekan lalu di beberapa titik di Kota Pahlawan, Emil menegaskan agar masyarakat tidak perlu khawatir terkait jalannya pertandingan.

“Jadi besok pertandingan internasional ini insyaallah tetap berjalan,” kata Emil.

Dalam jadwal FIFA <>Matchday, Indonesia akan menghadapi Chinese Taipei pada Jumat (5/9/2025), lalu melawan Lebanon pada Senin (8/9/2025). 

Pertandingan tersebut juga menjadi persiapan terakhir Timnas senior sebelum menjalani fase keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Arab Saudi pada Oktober mendatang, dengan lawan berat Irak dan Arab Saudi.

Timnas Senior Mulai Berkumpul di Surabaya

Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh Manajer Timnas Indonesia Sumardji memastikan agenda pemusatan latihan berjalan tanpa hambatan. Seluruh pemain yang dipanggil pelatih Patrick Kluivert dijadwalkan berkumpul di hotel sejak Senin (1/9/2025).

“Ya, mulai hari (skuad Timnas Indonesia) berkumpul,” kata Sumardji dikutip dari berbagai media.

Ia menegaskan tidak ada perubahan agenda meski kondisi politik di Surabaya sempat menegangkan. Pemain dari dalam negeri maupun diaspora tetap datang sesuai panggilan. 

Sejumlah nama seperti Sandy Walsh, Emil Audero, dan Shayne Pattynama terpantau sedang dalam perjalanan menuju Indonesia, sementara kapten Timnas Jay Idzes sudah tiba lebih awal di Surabaya pada Senin pagi.

Timnas U-23 Tetap Latihan di Tengah Gejolak

Selain Timnas senior, Timnas Indonesia U-23 juga memusatkan latihan di Surabaya sejak awal pekan lalu. Pemusatan latihan ini merupakan persiapan menghadapi Kualifikasi Piala Asia U-23 2026, di mana Indonesia menjadi tuan rumah Grup J di Sidoarjo pada 3–9 September 2025.

Skuad Garuda Muda akan menghadapi Korea Selatan U-23, Laos U-23, dan Makau U-23. Keberadaan dua agenda sepak bola internasional sekaligus di Jawa Timur membuat Surabaya dan Sidoarjo menjadi pusat perhatian sepak bola nasional pada pekan ini.

Pemprov Jatim menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan TNI, Polri, dan panitia penyelenggara untuk memastikan keamanan penonton maupun kelancaran teknis pertandingan. 

Langkah itu dilakukan agar laga berjalan sesuai jadwal dan tetap menghadirkan atmosfer aman bagi pecinta sepak bola tanah air sekaligus nenjadi simbol stabilitas Jawa Timur di tengah dinamika sosial-politik yang sempat menghangat. (*)

Susunan Pemain Timnas U-23 Indonesia vs Laos: Raven–Struick Jadi Andalan di Lini Depan

0

SIDOARJO, IDEA JATIM – Timnas U-23 Indonesia siap mengawali perjuangan di Grup J Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Laga perdana mempertemukan Garuda Muda dengan Laos di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Rabu (3/9/2025) pukul 19.30 WIB.

Pelatih Gerald Vanenburg mempercayakan duet Jens Raven dan Rafael Struick sebagai tumpuan di lini depan. Keduanya diharapkan menjadi mesin gol untuk membuka perjalanan tim menuju tiket ke putaran final.

Di sektor tengah, empat gelandang muda mengisi starting line-up: Toni Firmansyah, Robi Darwis, Arkhan Fikri, dan Rayhan Hanan. Sedangkan benteng pertahanan dijaga oleh kuartet Kakang Rudianto, Muhammad Ferrari, Kadek Arel, dan Dony Tri Pamungkas. Posisi kiper utama dipercayakan kepada Cahya Supriadi.

Dari 23 nama yang dibawa ke babak kualifikasi ini, ada tiga pemain kelahiran Eropa: Struick, Raven, dan Dion Markx. Menariknya, hanya Dion yang masih berkarier di luar negeri bersama NEC Nijmegen U-21, sementara dua lainnya tampil di kompetisi Indonesia.

Garuda Muda harus melewati tiga laga penting di fase grup. Setelah menghadapi Laos, skuad asuhan Vanenburg akan menantang Makau pada Sabtu (6/9/2025), lalu ditutup duel krusial kontra Korea Selatan pada Selasa (9/9/2025). Indonesia wajib menjadi juara grup atau minimal salah satu dari empat runner-up terbaik untuk lolos ke putaran final di Arab Saudi, Januari 2026.

Susunan Pemain Indonesia vs Laos

Starter: Cahya Supriadi, Kakang Rudianto, Muhammad Ferrari, Kadek Arel, Dony Tri Pamungkas, Toni Firmansyah, Robi Darwis, Arkhan Fikri, Rayhan Hanan, Jens Raven, Rafael Struick.

Cadangan: M Ardiansyah, Daffa Fasya, Marlo, Alfahrezzi, Mikel Tata, Frenky Missa, Ananda Raegan, Zanadin, R Pratama, R Arjuna, Salim, Hokky. (**)

Sumber: Beritasatu.com

Babak Pertama: Timnas U-23 Indonesia Dominan dari Laos, Skor Masih Kaca Mata

0

SIDOARJO, IDEA JATIM – Timnas U-23 Indonesia harus puas menutup babak pertama dengan skor kaca mata. Meski tampil dominan melawan Laos dalam laga perdana Grup J Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Rabu (3/9/2025), gawang lawan belum mampu ditembus.

Garuda Muda langsung tancap gas sejak menit awal. Belum genap satu menit, Jens Raven sudah menebar ancaman, sayang sepakannya masih mudah diamankan kiper Laos. Tak lama, giliran Robi Darwis melepaskan tendangan pada menit ke-2, namun bola rebound yang dilepaskannya melenceng dari sasaran.

Indonesia sebenarnya sempat bersorak setelah mencetak gol cepat di menit ke-5, tetapi wasit menganulir karena Raven lebih dulu terperangkap offside. Tekanan demi tekanan terus dilancarkan. Pada menit ke-24, sepakan keras Toni Firmansyah masih diblok kiper lawan. Empat menit berselang, tusukan berbahaya Rafael Struick juga digagalkan penjaga gawang Laos.

Pertahanan rapat Laos benar-benar membuat frustrasi. Menit ke-32, beberapa kali tembakan beruntun dari pemain Indonesia masih mentah di lini belakang lawan. Bahkan peluang emas Raven di menit ke-44 lewat kemelut di kotak penalti juga gagal berbuah gol.

Hingga peluit turun minum berbunyi, skor tetap bertahan 0-0.

Susunan Pemain Indonesia

Starter: Cahya Supriadi, Kakang Rudianto, Muhammad Ferrari, Kadek Arel, Dony Tri Pamungkas, Toni Firmansyah, Robi Darwis, Arkhan Fikri, Rayhan Hanan, Jens Raven, Rafael Struick.

Cadangan: M Ardiansyah, Daffa Fasya, Marlo, Alfahrezzi, Mikel Tata, Frenky Missa, Ananda Raegan, Zanadin, R Pratama, R Arjuna, Salim, Hokky. (**)

Sumber: Beritasatu.com