BEKASI, IDEA JATIM – Kepala pemandu bakat timnas Indonesia, Simon Tahamata, melontarkan kritik tajam terhadap keputusan PSSI yang kerap menggelar pertandingan timnas di luar Jakarta. Menurutnya, Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) adalah rumah sejati timnas dan seharusnya menjadi prioritas utama.
“Kenapa kita tidak bermain di Jakarta? GBK adalah stadion yang bagus dan selalu penuh. Di televisi saya lihat, ketika tim bermain di tempat lain, kursi penonton banyak yang kosong. Atmosfer di Jakarta luar biasa, membuat pemain termotivasi. Jangan main di tempat lain,” ujar Simon, Kamis (4/9/2025).
-Advertisement-.
Simon menilai atmosfer penuh suporter di GBK merupakan energi penting yang tidak tergantikan bagi skuad Garuda. Ia membandingkan dengan timnas Belanda yang konsisten hanya bermain di dua stadion besar.
“Tidak pernah mereka bermain di Eindhoven, meski PSV klub besar. Sama halnya dengan kita. Laga besar harus di GBK, sementara laga persahabatan bisa digelar di kota lain seperti Medan atau Bali,” tambahnya.
Seperti diketahui, PSSI dalam beberapa tahun terakhir memang memilih menggelar laga timnas di berbagai daerah. Misalnya, FIFA Match Day September mendatang akan berlangsung di Surabaya, turnamen Piala Kemerdekaan sebelumnya digelar di Sumatera Utara, dan timnas U-23 memainkan kualifikasi Piala Asia U-23 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo.
Langkah ini sempat menuai pro-kontra. Di satu sisi, keputusan itu dianggap sebagai upaya pemerataan agar dukungan publik daerah juga terakomodasi. Namun, di sisi lain, kritik muncul terkait atmosfer stadion yang tidak sebanding dengan GBK, sebagaimana disoroti Simon Tahamata. (**)
Sumber: Beritasatu.com