Pembangunan Sekolah Rakyat di Bondowoso Masuk Tahap Kedua

BONDOWOSO, IDEA JATIM – Progres sekolah rakyat di Kabupaten Bondowoso yang diproyeksikan akan dibangun di Desa Pancoran Kecamatan Bondowoso, dipastikan akan dimulai pada tahap kedua.

Bahkan, beberapa waktu lalu, Kementerian Pekerjaan Umum telah melakukan survei ke lokasi tempat dibangunnya sekolah rakyat, yang berada tepat di sisi selatan SMK Negeri 4 Bondowoso.

-Advertisement-.


Hal itu dibenarkan oleh Anisatul Hamidah, Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, usai mengikuti audiensi dengan Forum Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) di Pendopo Bupati Raden Bagus Assra, Sabtu (24/5/2025).

“Progressnya sudah ada survei dari kementerian PU. Alhamdulillah, secara persyaratan sudah memenuhi syarat, tinggal kita menunggu, karena Kabupaten Bondowoso masuk pembangunan tahap kedua,” ucapnya.

Sementara ini, kata Anisatul Hamidah, realisasi sekolah rakyat tahap pertama dilakukan di kabupaten atau kota yang sudah memiliki gedung. Sedangkan, wulayah yang masih akan membangun gedung, diproyeksikan di tahap kedua.

“Untuk tahap satu, kabupaten yang saran prasarana dan gedungnya sudah siap. Untuk Bondowoso, karena masih lahan kosong, kita masuk tahap kedua dan mudah-mudahan segera terealisasi,” terang perempuan yang juga menjabat sebagai Kepala Dinsos P3AKB ini. 

Hingga saat ini, Pemeringah Kabupaten Bondowoso masih menunggu dari tim formatur sekolah rakyat dari pemerintah pusat. Meski belum ada kepastian kapan tahap kedua akan dilaksanakan, namun, setelah dibangun, Pemkab akan menyiapkan langkah-langkah berikutnya.

“Setelah lahan dibangun, kita mulai melakukan rekrutmen siswa dan guru, semuanya menunggu dari kementerian. Terkait target dan waktunya kapan, kami juga masih menunggu dari kementerian,” tandasnya.

Untuk saat ini, lanjut Anis, Pemkab Bondowoso telah menyiapkan lahan seluas 4,6 hektare yang berada di selatan gedung SMKN 4 Bondowoso, di Desa Pancoran, untuk dibangun sekolah rakyat dan dua rombongan belajar.

“Meski sebenarnya pengajuan sekolah rakyat ini tentatif sesuai kebutuhan daerah, kami tetap mengajukan ke Kemensos RI karena angka kemiskinan di Bondowoso masih tinggi,” ujarnya.

Sejatinya, niatan pembangunan sekolah rakyat ini, kata Anis, didasari untuk memberikan pendidikan yang layak kepada anak-anak kurang mampu. Sehingga, mereka bisa mendapatkan pendidikan dengan fasilitas yang memadai.

“Untuk mekanismenya dari pusat, mulai dari rekrutmen siswa hingga sistem pembelajarannya,” tambahnya.

Sementara itu, untuk kesiapan tenaga pendidiknya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso, Haeriah Yuliati menyampaikan jika saat ini pihaknya sangat siap.

“Dalam sekolah rakyat ini, kami menyiapkan rekrutmen tenaga pendidik dan proses adminitrasi pendaftaran peserta didik yang nantinya berasal dari keluarga kurang mampu, dengan tetap berkolaborasi dengan Disos P3AKB,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Kemensos mengatur jika sekolah rakyat akan terkoneksi dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), yang memungkinkan seleksi peserta didik dilakukan secara akurat dan transparan. Sistem ini memastikan bahwa yang masuk benar-benar anak dari keluarga miskin yang membutuhkan. (*)

-Advertisement-.

IDJ