Pemkab Bondowoso Usulkan Sekolah Rakyat, Siapkan Lahan di Desa Pancoran

BONDOWOSO, IDEA JATIM – Presiden Prabowo Subianto melalui Kementerian Sosial mulai melakukan pendataan kabupaten/kota yang mengusulkan pembangunan sekolah rakyat (SR).

Bahkan, desk sekolah rakyat mulai dibuka selama lima hari, Rabu Kamis (16-17 April 2025) dan Senin-Rabu (21-23 April 2025) di gedung Konvensi Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta.

-Advertisement-.


Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan deks ini akan berisi perwakilan dari beberapa kementerian dan lembaga yang menangani sekolah rakyat.

Menindaklanjut hal itu, Pemerintah Kabupaten Bondowoso juga telah mengusulkan pembangunan sekolah rakyat dan telah mengikuti desk sekolah rakyat tanggal 17 April 2025 lalu.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB), Anisatul Hamidah menjelaskan, desk tersebut untuk melayani daerah untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait persiapan sekolah rakyat.

“Kami telah mengusulkan dan menyiapkan sekolah rakyat, mulai dari perizinan, penyediaan lahan, rekruitmen guru, murid serta dukungan sarana prasarana dan dukungan daerah yang diperlukan,” katanya, Senin (21/4/2024).

Untuk saat ini, lanjut Anis, Pemkab Bondowoso telah menyiapkan lahan seluas 4,6 hektare yang berada di selatan gedung SMKN 4 Bondowoso, di Desa Pancoran, untuk dibangun sekolah rakyat dan dua rombongan belajar.

“Meski sebenarnya pengajuan sekolah rakyat ini tentatif sesuai kebutuhan daerah, kami tetap mengajukan ke Kemensos RI karena angka kemiskinan di Bondowoso masih tinggi,” ujarnya.

Niatan pembangunan sekolah rakyat ini, kata Anis, didasari untuk memberikan pendidikan yang layak kepada anak-anak kurang mampu. Melalui sekolah rakyat, mereka bisa mendapatkan pendidikan boarding school dengan fasilitas yang memadai.

“Untuk mekanismenya dari pusat, mulai dari rekrutmen siswa hingga sistem pembelajarannya,” ujarnya, usai mengikuti verifikasi lapangan Kabupaten Layak Anak di Aula Sabha Bina Praja.

Sementara itu, untuk kesiapan tenaga pendidiknya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso, Haeriah Yuliati menyampaikan jika saat ini pihaknya sangat siap.

“Dalam sekolah rakyat ini, kami menyiapkan rekrutmen tenaga pendidik dan proses adminitrasi pendaftaran peserta didik yang nantinya berasal dari keluarga kurang mampu, dengan tetap berkolaborasi dengan Disos P3AKB,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Kemensos mengatur jika sekolah rakyat akan terkoneksi dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), yang memungkinkan seleksi peserta didik dilakukan secara akurat dan transparan. Sistem ini memastikan bahwa yang masuk benar-benar anak dari keluarga miskin yang membutuhkan. (*)

-Advertisement-.

IDJ