Ratusan Kepala Madrasah di Gresik Kunjungi MTs Almaarif 01 Singosari, Lakukan Benchmarking

IDEA JATIM, MALANG RAYA– MTs Almaarif 01 Singosari kembali meneguhkan reputasinya sebagai madrasah rujukan nasional. Sabtu (6/9) kemarin, sebanyak 140 Kepala Madrasah Kelompok Kerja Madrasah (KKM) Kabupaten Gresik berbondong-bondong hadir untuk melakukan benchmarking di lembaga berjargon Kreatif, Edukatif, Religius, Elegan, Nyaman (KEREN) tersebut.


Sejak awal, suasana kegiatan berlangsung intens dan inspiratif. Para tamu diajak berkeliling unit pendidikan di bawah naungan Yayasan Pendidikan Almaarif Singosari, ditemani pemandu yang menjelaskan berbagai program unggulan. Mereka juga disuguhi pameran karya siswa dari kelas peminatan, hingga atraksi live drawing, tahfidz, multilingual, dan olahraga yang menampilkan potensi siswa secara nyata.


Hadir pula sejumlah tokoh penting, di antaranya Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Kasi Pendma) Kabupaten Gresik Hj. Masfufah, M.Pd.; Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Malang Drs. H. Sahid, MM.; Pembina Yayasan Pendidikan Almaarif Singosari Prof. Dr. H. Maskuri Bakri, M.Si.; serta Ketua Yayasan Pendidikan Almaarif Singosari H. Moh. Anas Noor, SH., MH.

-Advertisement-.



Dalam sambutannya, Hj. Masfufah menegaskan benchmarking bukan sekadar kunjungan, melainkan program strategis untuk meningkatkan kapasitas kepala madrasah.


“Melalui studi banding ini, para kepala madrasah belajar langsung dari sistem yang sudah berjalan. Inovasi yang diperoleh bisa diadaptasi untuk meningkatkan mutu lembaga masing-masing,” jelasnya.
Prof. Maskuri menambahkan, madrasah unggul hanya bisa bertahan jika mampu mengelola tiga pilar utama: branding, kemitraan, dan inovasi.


“Ketiga aspek ini harus berjalan seiring agar madrasah tidak hanya bertahan, tapi juga unggul menghadapi tantangan era destruktif,” tegasnya.


Sementara itu, Kepala MTs Almaarif 01 Singosari, Dwi Retno Palupi, M.Pd., memaparkan praktik baik yang telah diterapkan, mulai dari fleksibilitas kurikulum hingga kesempatan penuh bagi siswa mengikuti kompetisi sesuai bakat mereka.


“Kami percaya setiap siswa punya potensi unik. Tugas kami memberi ruang agar potensi itu tumbuh maksimal,” ujarnya.


Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab, doa, hingga foto bersama. Lebih dari sekadar berbagi ilmu, benchmarking ini menjadi ajang mempererat silaturahmi sekaligus membuka cakrawala baru bagi pengembangan madrasah di Kabupaten Gresik. (*)

-Advertisement-.

IDJ