Terinspirasi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang meniadakan acara lepas pisah, wisuda, rekreasi, dan kelulusan siswa tingka SMA sederajat, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Jember di Kecamatan Jombang, menggelar tasyakuran 1000 tumpeng, Senin (5/5/2025) malam.
Menariknya, kegiatan tersebut tidak dibiayai oleh orang tua wali murid. Justru, pihak sekolah imenggandeng pihak ketiga (sponsorship) sebagai donatur dan menghidupkan 20 UMKM hasil karya anak didik dengan menjual makanan tempo dulu, seperti jajanan pasar dan juga makanan yang jarang ditemui sekarang ini.
-Advertisement-.
Momen kelulusan yang digelar oleh MAN 3 Jember menjadi sorotan banyak publik, karena mampu merubah <>mindset> sekolah yang dikira hanya belajar agama saja, namun kali ini tercipta sebuah acara yang dikemas dengan luar biasa.
Selain guru, siswa yang merayakan kelulusan mengenakan pakaian adat nusantara. Dalam acara tersebut juga ada makanan tempo dulu yang dijual oleh 20 pelaku UMKM.
Kepala Sekolah MAN 3 Jember, Mustofa Zuhri mengatakan, kegiatan ini untuk memberikan kenang kenangan kepada siswa-siswinya yang sudah menyelesaiakan masa belajar selama 3 tahun di sekolah.
“Ini bentuk perhatian kami kepada siswa-siswi, untuk memberikan yang terbaik sebelum mereka menuju ke jenjang yang lebih tinggi,” katanya.
“Seluruh kegiatan ini gratis dari pihak sekolah yang berkolaborasi dengan pihak swasta dalam hal ini perbankan. Kami tidak mau membebani orang tua wali siswa yang butuh pengeluaran besar, bagi anaknya yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi,” imbuhnya.
Perihal tematik kegiatan yang menyajikan pakaian adat dan jajanan tempo dulu ini, Mustofa Zuhri menjelaskan, jika kegaitan ini menjadi bagian untuk melestarikan budaya dan tradisi orang Jawa yang menggunakan baju adat dan membawa tumpeng.
“Ini tradisi yang wajib kita lakukan sebagai orang Jawa. Selain itu, mereka semua memakai baju adat dan membawa tumpeng yang nantinya akan diakhir dengan acara sungkeman kepada orang tua agar mereka tahu perjuangan ketika menyekolahkan hingga mereka lulus dengan membanggakan di MAN 3,” ucapnya.
Selain itu, kepala sekolah menambahkan, kegiatan ini tidak mewah namun bisa memberikan kesan yang indah bagi siswa-siswinya, dan seluruh tumpeng ini akan dibagikan kepada setiap wali dan siswa yang melaksanakan.
“Tumpengan ini merupakan cara kami untuk mengucap rasa syukur terhadap apa yang telah siswa-siswi kami lalui. Semoga ilmu yang didapat di MAN 3 ini bisa berguna kelak nanti di masyarakat luas,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kemenag Jember Santoso yang hadir dalam kegiatan sungkeman, mengaku terharu dan baru kali ini di Kabupaten Jember ada kegiatan kelulusan sekolah yang dikemas dengan luar biasa dan kembali ke zaman dahulu.
“Bagi kami ini suatu kebanggan, karena MAN 3 Jember membuat terobosan terbaru dengan mengembalikan ke zaman dahulu yaitu pakaian tempo dulu, serta sungkeman kepada orang tua sebagai ucap syukur serta bertukar tumpeng ini salah satu kebersamaan yang luar biasa,” jelasnya.
Salah seorang siswi bernama Amanda Putri Agustin yang ikut dalam kegiatan sungkeman, mengucap syukur. Karena, sungkeman ini pertama kali ia ikuti di sekolah.