Sebanyak 30 Anak di Mojokerto Dipastikan sudah Mendaftar Sekolah Rakyat

— Sebanyak 30 anak di Kabupaten Mojokerto dipastikan telah mendaftar Sekolah Rakyat. Hal itu diungkapkan Bupati Mojokerto Muhammad Albarra usai rapat paripurna Hari Jadi ke-732 Kabupaten Mojokerto, Kamis (8/5/2025). 

Menurut politisi muda yang akrab disapa Gus Barra itu, di Kabupaten Mojokerto ada potensi 150 siswa yang akan mendaftar di Sekolah Rakyat. 

-Advertisement-.


“Sudah ada yang mendaftar, potensi ada 150 siswa, yang sudah daftar resmi 30 siswa,” katanya, Kamis (8/5/2025).

Dia menyebut, lokasi sementara Sekolah Rakyat yaitu di balai diklat yang berlokasi di Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto. 

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto mengajukan dua lokasi sementara. Yakni di Rumah Aman Anak di Kecamatan Sooko dan balai diklat di Kecamatan Gedeg. 

Kedua lokasi itu telah disurvei oleh Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI) Saifullah Yusuf. Hasilnya, yang diambil adalah balai diklat di Kecamatan Gedeg.

Lokasi Sekolah Rakyat di Balai Diklat Gedeg ini merupakan lokasi sementara. Sedangkan untuk lokasi permanen akan dibangun di wilayah Kecamatan Dawarblandong. 

Gus Barra menyebut, bantuan dari pemerintah pusat sudah digelontorkan sekitar Rp2 miliar. Anggaran itu diperuntukkan untuk rehabilitasi gedung balai diklat sebagai lokasi sementara. 

“Sekolah Rakyat alhamdulillah sudah ada bantuan dari pusat sudah turun renovasi kurang lebih Rp2 miliar sekian,” ujar Gus Barra. 

Sementara untuk persiapan lahan di Kecamatan Dawarblandong disebutnya sudah final dalam proses pengadaan lahan. Luasnya sesuai dengan permintaan pemerintah pusat yakni minimal 6 hektare. 

Sebelumnya, Mensos RI Saifullah Yusuf menyebut, kriteria siswa yang boleh masuk di Sekolah Rakyat adalah siswa yang benar-benar dari keluarga prasejahtera. 

Istilahnya, program sekolah yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto ini hanya diperuntukkan bagi anak dari keluarga desil 1 atau desil 2 atau istilahnya kelompok masyarakat miskin Indonesia yang paling bawah. Data tingkat kemiskinan itu diambil dari Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). 

“Jadi paling bawah, mohon maaf kalau di statistik itu disebut miskin ekstrem, yang paling bawah,” kata Saifullah Yusuf usai survei lokasi Sekolah Rakyat di Kabupaten Mojokerto pada Ahad (13/3/2025) lalu. 

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang biasa disapa Gus Ipul itu menegaskan, aturan mengenai siswa Sekolah Rakyat tidak bisa ditawar. Artinya, Sekolah Rakyat memang diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga miskin. 

-Advertisement-.

IDJ