Selantang, Jadi Sarana Puluhan Lansia Lintas Agama dan Etnis di Bondowoso untuk Tingkatkan Kualitas Hidup

BONDOWOSO, IDEA JATIM – Sebanyak 40 lansia lintas agama dan multi etnis di Kabupaten Bondowoso, diwisuda sebagai tanda lulusnya mereka dari sekolah lansia tangguh (Selantang) angkatan pertama, di pendopo Raden Bagus Assra, pada Rabu (30/7/2025).

Mengusung tema “Melalui Selantang Kita Tingkatkan Kualitas Hidup Lansia Agar Sehat, Aktif, Mandiri dan Produktif,” kegiatan ini menjadi penanda penting dalam upaya peningkatan kualitas hidup lanjut usia di Bondowoso.

-Advertisement-.


Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua TP PKK Kabupaten Bondowoso, Kepala Dinas Sosial P3AKB, sejumlah perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Kepala Sekolah Selantang, para pembina, serta para peserta wisuda Selantang.

Kepala Selantang, Mikenziy Linda M, menyampaikan, pendidikan Selantang dilaksanakan mulai sejak 16 Januari 2025 hingga 17 Juli 2025. Program ini diikuti oleh 40 peserta wisuda lintas etnis dan lintas agama, yang telah mengikuti rangkaian pembelajaran secara intensif.

“Materi yang diberikan dalam program ini meliputi berbagai aspek penting bagi kehidupan lansia, di antaranya, tujuh dimensi lansia tangguh, delapan fungsi keluarga, spiritualitas dan ibadah, gangguan psikologis pada lansia, gizi lansia, kewirausahaan, kesehatan lansia, keterampilan vokasional seperti berkebun, PPGD dan terapi SEFT, senam diabetes, hingga penanganan osteoporosis,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Sekda Bondowoso, Fathur Rozi  mengapresiasi inisiatif ini sebagai bentuk konkret dari perhatian terhadap kelompok lansia. Beliau berharap, lulusan Selantang dapat menjadi pionir di lingkungannya masing-masing dalam menerapkan pola hidup sehat, aktif, dan produktif.

“Kami mengucapkan selamat kepada para wisudawan Selantang. Program ini tidak hanya meningkatkan kapasitas individu, tetapi juga memperkuat harmoni sosial lintas etnis dan agama,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB), Anisatul Hamidah menjelaskan, Selantang ini sejatinya usulan tokoh lintas agama yang menginginkan adanya ruang belajar bagi para lansia dari semua golongan.

“Sekolah ini menyatukan lansia dari berbagai suku. Ada Jawa, Tionghoa, Madura, Ambon, Dayak, dan Bali dalam satu ruang belajar yang inklusif. Mereka juga dari lintas agama, baik Islam, Kristen, Budha dan Hindu,” jelasnya.

Anisatul Hamidah menjelaskan, Selantang bertujuan meningkatkan kualitas hidup lansia dan mendorong peningkatan angka harapan hidup di Bondowoso yang saat ini rata-rata 70 tahun untuk laki-laki dan 73 tahun untuk perempuan.

“Program ini didukung oleh BKKBN dan PKK. Kelas ini bukan satu-satunya, karena sebelumnya sudah ada program serupa untuk para ibu balita melalui Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH),” tandasnya.

Dengan adanya program seperti Selantang, Pemerintah Kabupaten Bondowoso berharap dapat terus membangun masyarakat yang inklusif, sehat, dan berdaya, termasuk di kalangan usia lanjut. (*)

-Advertisement-.

IDJ