IDEA JATIM, MALANG – SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School Sistem Pesantren patut berbangga. Salah satu siswi terbaiknya, Almaz Laiqa Putri Petir, berhasil lolos seleksi ketat untuk menjadi delegasi dalam ajang internasional bergengsi Japan Youth Summit 2025 yang digelar di Tokyo, Jepang pada 8–11 September 2025.
Almaz, yang akrab disapa Aiqa, merupakan siswi kelas XI-2A. Sejak awal ia dikenal aktif, gemar membaca, serta memiliki minat besar terhadap isu-isu global. Dalam ajang internasional ini, ia bergabung bersama para pemuda dari berbagai negara untuk membahas tema besar “Global Collaboration: Empowering Youth to Lead Innovative Solutions for a Sustainable Society and Planet.”
Selama berada di Jepang, Aiqa merasakan banyak pengalaman berharga. Ia menuturkan bahwa budaya disiplin masyarakat Jepang memberikan kesan mendalam. Mulai dari kebiasaan antre di eskalator hingga menunggu lampu hijau pejalan kaki meski jalanan sepi, semua dilakukan dengan tertib. “Hal kecil seperti itu ternyata sangat berdampak. Lingkungan yang disiplin membuat kita ikut terbiasa taat aturan. Ini pengalaman berharga yang bisa saya bawa pulang,” ujarnya.
Kehidupan di negeri Sakura juga menuntut Aiqa untuk lebih mandiri dan berani mengambil keputusan. Ia sempat merasakan padatnya transportasi umum saat jam pulang kerja. “Naik kereta di jam sibuk itu benar-benar pengalaman baru. Rasanya penuh sekali, tapi dari situ saya belajar betapa pentingnya manajemen waktu,” tambahnya.
Momen lain yang tak kalah berkesan adalah ketika para delegasi saling memperkenalkan budaya masing-masing. Pada malam pertukaran budaya, setiap peserta mengenakan baju adat dari negaranya. “Teman-teman saya terlihat sangat menawan dengan pakaian tradisional mereka. Favorit saya adalah baju tradisional Filipina yang indah sekali,” tutur Aiqa penuh semangat. Suasana hangat penuh persahabatan itu membuatnya semakin menyadari betapa kayanya dunia dengan keberagaman budaya yang saling melengkapi.
Selain pertukaran budaya, Aiqa juga terlibat dalam sesi draft declaration yang berlangsung hingga berjam-jam. Meski melelahkan, proses tersebut menumbuhkan pemahaman baru tentang pentingnya diskusi dan kolaborasi lintas negara. Bagi Aiqa, pengalaman ini menyadarkannya bahwa pendidikan dan wawasan global adalah kunci untuk berkembang. “Harapan saya, pengalaman ini bisa menginspirasi teman-teman di sekolah untuk juga berani mengikuti program internasional. Dunia ini luas, dan kesempatan belajar ada di mana saja,” ungkapnya.
Di balik pencapaian akademiknya, Aiqa juga memiliki sisi personal yang menarik. Ia pecinta kucing, hobi menggambar dan membaca buku, serta memiliki cita-cita menjadi forensic veteriner, profesi yang menurutnya dapat membantu hewan-hewan yang sering tak mendapatkan keadilan. Motto hidup yang ia pegang berasal dari novel karya Jonas Jonasson The 100-Year-Old Man Who Climbed Out the Window and Disappeared: “You can’t just sit there and wait for death to come.” Baginya, kutipan itu adalah pengingat untuk selalu bergerak, berani, dan mencoba hal baru.
Kehadiran Aiqa di Japan Youth Summit 2025 bukan hanya menjadi prestasi pribadi, melainkan juga kebanggaan bagi sekolah, keluarga, dan Indonesia. Semoga jejak langkahnya dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk terus belajar, berinovasi, dan berkontribusi bagi dunia.
Sekolah Sabilillah merupakan sekolah Islam yang dikembangkan oleh Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Sabilillah Malang. Memiliki empat jenjang pendidikan yang tersebar di tiga kampus besar. Mulai dari TK Islam Sabilillah Malang 1, TK Islam Sabilillah Malang 2, SD Islam Sabilillah Malang 1, SD Islam Sabilillah Malang 2, SMP Islam Sabilillah Malang dan SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School Sistem Pesantren.
Saat ini, SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School Sistem Pesantren juga telah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Ajaran 2026/2027. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui laman resmi sekolah di www.sekolahsabilillah.sch.id. (***)
