KOTA MOJOKERTO, IDEA JATIM – Seorang penulis terkenal dengan nama pena Tere Liye berikan peringatan tegas atas adanya website/aplikasi <>https://gilispenpat.org> yang diduga milik Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Kota Mojokerto, yang mencantumkan beberapa karya buku berjenis ebook atau buku berformat Pdf ilegal.Â
Tere Liye menuliskan di halaman media sosial facebooknya, pada Kamis (6/3/2025) sebagai berikut.Â
-Advertisement-.
<>Ytb. Kepala Sekolah, Guru, Pustakawan>
<>SMP Negeri 4>
<>Mojokerto>
<>Apakah website/aplikasi https://gilispenpat.org/ adalah punya sekolah kalian?>
<>Karena website ini, dengan bebasnya mencantumkan ebook/file PDF ilegal milik penulis2 buku. Termasuk buku2 Tere Liye. Jika website ini milik kalian, segera hapus semua file PDF ilegal ini.>
<>Buat siapapun di luar sana. Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan Pemda/Pemkot, Perpustakaan Desa, dll, silahkan saja kalian mau meningkatkan minat baca, bla bla bla, tapi jangan pakai ebook ilegal. Jangan posting, jangan sertakan link ke file PDF ilegal di website kalian. Jika kalian tetap pakai, mau kalian ngaku tidak tahu, kalian jelas telah melanggar UU ITE dan UU Hak Cipta.>
<>Dan pastikan, jika ada vendor yang nawarin bikin e-perpus, pojok baca digital, mbok ya kamu cek dulu. Dia betulan punya hak memposting file PDF penulis tidak? Sudah tahun 2025, masiih saja hal begini tidak paham2 juga.>
<>Kalian itu beruntung penegakan hukum di negeri ini kacau balau. Kalau negara ini penegakan hukum hak ciptanya kayak Jepang, AS, Eropa, wah wah, penuh penjara.>
<>*Tere Liye>
Unggahan penulis terkenal yang halaman Facebooknya diikuti oleh 7,3 juta pengikut ini pun tuai banyak sorotan netizen.Â
Berbagai ragam komentar membanjiri halaman Facebook Trre Liye. Mulai dari netizen menyebut ebook ilegal menjadikan ilmu yang tidak berkah, hingga mereka meminta pihak sekolah memperbaiki kesalahannya.Â
“Semoga Kepala sekolah SMP Negeri 4 Mojokerto segera membenahi kesalahannya,” tulis akun facebook Septy Yanti Azka.
Sementara, saat dikonfirmasi mengenai adanya ebook ilegal Kepala SMP Negeri 4 Mojokerto Mochamad Yasin tidak memberikan jawaban.Â
Ia mengaku masih sibuk rapat dan belum bisa menjelaskan mengenai kebenaran hingga evaluasi yang dilakukan.
“Masih rapat, terimakasih,” singkatnya, dihubungi pesan whatsapp. (*)Â