SURABAYA, IDEA JATIM – Menjelang akhir Ramadan, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya kembali menyalurkan zakat fitrah sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap masyarakat sekitar.
Tahun ini, STIESIA membagikan total 6,25 ton beras kepada warga sekitar, karyawan, dan lembaga sosial, dengan harapan dapat membantu mereka yang membutuhkan dalam menyambut Hari Raya Idulfitri.
Ketua STIESIA, Prof. Nur Fajrih Asyik, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen kampus dalam menjalankan ajaran Islam, sekaligus mendukung program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan.
-Advertisement-.
“Alhamdulillah, di 10 hari terakhir Ramadan ini kita telah menunaikan kewajiban sebagaimana diperintahkan Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 43 untuk menegakkan salat dan menunaikan zakat,” ujar Prof. Nur Fajrih saat dikonfirmasi pada Selasa (25/3/2025).
“Rasulullah juga mewajibkan umat Islam, baik laki-laki maupun perempuan, untuk mengeluarkan zakat fitrah. Dengan menyalurkan zakat ini, STIESIA tidak hanya menjalankan perintah agama tetapi juga membantu masyarakat sekitar,” imbuhnya.
Distribusi Zakat Fitrah: Menjangkau Karyawan dan Lembaga Sosial
Penyaluran zakat fitrah ini dilakukan dalam dua kategori:
- 955 sak beras kemasan 5 kg diperuntukkan bagi karyawan STIESIA yang membutuhkan serta warga sekitar kampus.
- 55 sak beras kemasan 25 kg disalurkan ke berbagai lembaga sosial, termasuk panti asuhan dan masjid yang bermitra dengan STIESIA.
Secara simbolis, penyerahan zakat ini dilakukan di Ruang Akreditasi Kampus STIESIA, dihadiri oleh beberapa civitas akademika STIESIA, termasuk Ketua Perpendiknas Endang Dwi Retnani dan perwakilan dari penerima manfaat.
Komitmen STIESIA dalam Program Sosial dan Pendidikan
Sebagai lembaga pendidikan di bawah naungan Perpendiknas, STIESIA tak hanya berfokus pada akademik tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial yang luas.
Kampus STIESIA mengelola beberapa unit bisnis dan layanan masyarakat, termasuk Graha Widya Bakti, Klinik Pratama STIESIA, dan Lembaga Sertifikasi Profesi STIESIA. Melalui berbagai unit ini, STIESIA terus berupaya memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
Prof. Nur Fajrih menegaskan bahwa zakat fitrah ini memiliki tiga tujuan utama:
- Menjalankan tanggung jawab sosial (CSR) untuk membersihkan harta dan berbagi kepada yang membutuhkan.
- Meningkatkan prestasi dan layanan STIESIA sebagai lembaga pendidikan yang berkomitmen pada kemajuan sosial.
- Mendukung program pengentasan kemiskinan dengan menyalurkan bantuan kepada golongan yang berhak menerima.
“Kami berharap melalui zakat ini, STIESIA dapat semakin dipercaya masyarakat, terus berkembang, dan mendapatkan keberkahan dalam setiap langkahnya,” tambahnya.
Mahasiswa Turut Berperan dalam Distribusi Zakat
Menariknya, kegiatan ini tidak hanya melibatkan pihak kampus tetapi juga para mahasiswa yang tergabung dalam Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI). Mereka bekerja sama dengan dosen dan panitia untuk memastikan penyaluran zakat berjalan lancar dan tepat sasaran.
Harapan dan Pesan Ramadan
Di penghujung acara, Ketua STIESIA juga menyampaikan pesan kepada seluruh civitas akademika untuk terus meningkatkan ibadah, terutama di 10 hari terakhir Ramadan yang penuh dengan keberkahan.
“Semoga kita diberikan kesempatan untuk meraih malam Lailatul Qadr dan mendapatkan keberkahan dalam hidup. Kami juga berharap program ini terus berjalan di tahun-tahun mendatang, agar semakin banyak masyarakat yang terbantu,” tutupnya.
Dengan adanya kegiatan ini, STIESIA kembali membuktikan bahwa institusi pendidikan memiliki peran penting dalam menciptakan kesejahteraan sosial, tidak hanya melalui ilmu pengetahuan tetapi juga melalui aksi nyata yang membawa manfaat bagi masyarakat luas. (*)