KOTA BATU, IDEA JATIM – Pemerintah Kota Batu memastikan komitmennya dalam mendukung kemajuan dunia olahraga lokal. Setelah keberhasilan kontingen Kota Batu menembus tujuh besar dalam ajang Porprov IX Jawa Timur 2025 dengan perolehan 33 emas, 40 perak, dan 40 perunggu, Pemkot Batu melalui Dinas Pendidikan (Dindik) telah menyiapkan anggaran bonus sebesar Rp2,1 miliar khusus untuk atlet peraih medali.
Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto pada Selasa (8/7/2025) menegaskan bahwa bonus ini merupakan bentuk apresiasi nyata dari pemerintah atas kerja keras para atlet. Ia berharap penghargaan tersebut bisa menjadi motivasi tambahan agar prestasi olahraga di Kota Batu terus meningkat.
-Advertisement-.
“Semangat juang atlet-atlet muda kita di Porprov sangat luar biasa, dan kami minta KONI segera menyerahkan hak para atlet. Mereka sudah membawa nama baik Kota Batu di level provinsi. Jadi, apresiasi ini bukan hanya soal angka, tapi juga bentuk dukungan agar mereka terus berkembang dan mengharumkan nama daerah,” ujanya.
Terlebih sebelumnya, Dindik Kota Batu telah mengalokasikan anggaran hibah olahraga melalui APBD 2025 senilai Rp16,5 miliar. Dari jumlah itu, Rp12 miliar diberikan kepada KONI Kota Batu, Rp 2 miliar untuk operasional Disdik, dan Rp2,5 miliar untuk pembangunan sarana dan prasarana olahraga.
Sementara itu Ketua KONI Kota Batu, Sentot Ari Wahyudi menjelaskan bahwa pemberian bonus akan disesuaikan dengan raihan medali. Setiap atlet yang meraih medali emas akan mendapatkan bonus sebesar Rp40 juta, medali perak senilai Rp20 juta, dan medali perunggu sebesar Rp10 juta. Dengan total perolehan medali sebanyak 113 keping, maka total bonus yang dikucurkan untuk atlet mencapai sekitar Rp2,1 miliar.
“Nominalnya bisa saja bergeser, karena kami masih lakukan verifikasi akhir terhadap data atlet peraih medali. Tapi untuk gambaran kasarnya, kisaran totalnya sekitar Rp2,1 miliar khusus untuk atlet,” jelas Sentot.
Tidak hanya atlet, KONI Kota Batu juga menyiapkan bonus untuk pelatih dan official yang turut mendampingi dan membina para atlet selama masa persiapan dan pertandingan dengan total anggaran untuk bonus pelatih dan official yang mencapai Rp3 miliar.
Ia menegaskan bahwa pembinaan tidak hanya berhenti pada pemberian uang, tapi juga akan dibarengi dengan evaluasi dan perencanaan jangka panjang untuk penguatan prestasi ke depan.
“Bonus ini bukan sekadar hadiah, tapi bentuk penghargaan atas dedikasi semua pihak. Prestasi ini dicapai karena kerja kolektif dari atlet, pelatih, official, dan juga dukungan dari pemerintah daerah. Tugas kami berikutnya adalah menjaga ritme dan meningkatkan kualitas pembinaan,” tambahnya.
Kota Batu sendiri mencatatkan sejarah dengan pencapaian terbaik dalam Porprov Jatim, meski target 40 medali emas belum tercapai. Capaian 33 emas, 40 perak, dan 40 perunggu menunjukkan lompatan besar dibandingkan edisi sebelumnya.
“KONI Batu akan terus mematangkan program pembinaan di cabor-cabor potensial, dan mulai mengevaluasi dua cabor unggulan yang gagal mempersembahkan emas di kandang sendiri,” pungkasnya. (*)
-Advertisement-.
