UIBU Malang Sambut 1.117 Mahasiswa Baru dengan Pecel ‘Sudah tapi Belum’

KOTA MALANG, IDEA JATIM — Suasana hangat menyelimuti halaman Kampus C Universitas Insan Budi Utomo (UIBU) di Jalan Citandui 46, Sabtu (9/8/2025). Bukan sekadar pertemuan formal, namun 1.117 mahasiswa baru tahun akademik 2025/2026 disambut dengan acara sarapan bareng—atau < data-start="427" data-end="434">Sabar—yang uniknya mengusung tagline “Sudah tapi Belum”.

Tradisi ini menjadi pintu gerbang mahasiswa baru memasuki dunia kampus, sekaligus momen akrab bersama para dosen. Meski ribuan kursi terisi, jumlah tersebut belum keseluruhan, sebab pendaftaran mahasiswa baru masih dibuka hingga perkuliahan resmi dimulai pada Oktober 2025.

-Advertisement-.


Assoc. Prof. Dr. Nurcholis Sunuyeko, M.Si., Rektor UIBU sekaligus penerima PWI Jatim Award 2025 sebagai Tokoh Pemerata Akses Pendidikan, menegaskan bahwa < data-start="924" data-end="931">Sabar bukan sekadar acara seremonial.

“Supaya mereka terbiasa dengan atmosfir UIBU, kenal dosennya, dan paham bahwa menjadi mahasiswa UIBU itu smart happy dan learning happy,” ujarnya.

<>Tagline “Sudah tapi Belum” diambil dari kondisi unik mahasiswa baru—sudah resmi terdaftar, namun belum memulai perkuliahan. Momen ini, kata Nurcholis, sekaligus mengajarkan makna proses dalam sebuah perjalanan belajar.

Menu yang dihidangkan pun khas: nasi pecel, lengkap dengan sayuran segar dan telur rebus. Disajikan langsung oleh para dosen, makanan ini menjadi perkenalan kuliner Malang bagi mahasiswa yang datang dari berbagai daerah.

“Kita kenalkan mereka dengan makanan khas Malang karena mereka akan lama tinggal di sini,” tambahnya.

Tak berhenti pada urusan sarapan, UIBU juga menanamkan nilai < data-start="1731" data-end="1749">entrepreneurship sejak awal. Mahasiswa didorong untuk hidup mandiri dan berwirausaha, bahkan sambil kuliah, guna meringankan beban orang tua.

“Usahakan berwirausaha sesuai zaman, kondisi, ruang, dan waktu,” tutup Nurcholis.

Acara < data-start="1970" data-end="1977">Sabar ini menjadi lebih dari sekadar makan pagi. Dia adalah simbol penyambutan, pengenalan budaya kampus, dan awal dari perjalanan panjang ribuan calon sarjana yang “sudah tapi belum” menapaki dunia akademis. (**)

-Advertisement-.

IDJ